"Sayang..bisa tolong ambilkan Aku air hangat??."
"Kamu gak liat aku lagi ngapai?!."
"Si boleh aku minta buatkan Bubur saja??." Pinta Digo ketika melihat makanan yang dimeja makan tak bisa Ia makan.
"Kamu ini betingkah ya Mas..udah aku masakin makanan ini malah minta yang lain..gak ngehargai banget!."
"Kamu apaansih Mas! Lemari sampai berantakan begini!."
"Maaf..aku tadi ingin mengambil baju yang biasa aku pakai."
"Kamu ini bisanya nyusahkan saja!kan bisa ambil pelan-pelan!."
"Iya aku minta maaf nanti aku bereskan lagi kalau gitu."
"Kamu sampai kapan gini terus Digo?!lihat adik kamu aja perusahaannya semakin berkembang..kamu? Hanya bisa diam dirumah dengan lukisan dan karya-karya kamu gak berguna itu!." Sentak Ibu mertuanya.
"Maaf Bu..Digo hanya bisa lakukan hal itu..." ucapnya menatap Sisi sendu.
"Sudahlah Bu biarkan saja Dia begitu..emang dia senangnya begitu." Ujar Sisi mengabaikan tatapan Digo.
Sisi memeluk lengan Digo seraya menggenggam tangan Digo dengan deraian air mata. Membayangkan perilaku nya yang buruk selama bertahun-tahun kepada panutannya, Sang suami.
Bahunya bergetar mengingat hal itu..Dirinya terus saja mengerutuki sikapnya yang sangat buruk.
Mendongakan kepalanya menatap wajah Digo yang sangat memprihatinkan. Mengelus rahang Digo yang tampak tirus dengan sayang.
"Kamu bangun ya, kalau kamu bangun aku janji akan buatkan bubur buat kamu, mengambilkan air minum buat kamu, menyiapkan pakaian yang kamu suka..dan memeluk kamu saat Ibu merendahkan kamu hiksss hhiks hikss." Memeluk Digo dengan bersandar Di Dada Suaminya dengan tangannya melingkar di leher Digo.
Suara mesin EKG bersautan dengan suara tangis Sisi diruangan Itu.
"Aku Rindu kamu Sayang." Ungkap Digo memeluk Sisi tiba-tiba yang sedang duduk dekat meja rias.
"Ishh apa sihh Mas..liatkan jadi berantakan lipstik aku gara-gara kamu!." Berusaha melepaskan pelukan Digo.
"Biarkan begini sebentar saja Aku butuh pelukan hangat kamu Si sebentar saja..Aku Rindu." Bisik Digo pelan yang masih bisa didengar Sisi.
"Gak usah manja dehh..awas aku mau keluar!." Mendorong Digo menjauh hingga Digo terdorong kebelakang beberapa langkah.
"Hikss hikss Maaf hiksss." Sisi semakin memeluk erat Digo.
"Kamu bangun ya..kalau kamu bangun aku janji akan peluk kamu kayak gini hikss hikss.lihat aku udah peluk kamu hikss..aku disini disamping kamu-- kamu butuh aku kan hikss iya aku disini Sayang hikss hikss aku juga Rindu Kamu hikss." Bayangan Digo yang memohon padanya meminta pelukannya membuat hatinya sakit. Betapa bodohnya dirinya waktu itu menolak keinganan sederhana Suami nya itu.
"Mama." Panggil Kiya mendekat ke Sisi.
"Suruh bangun Papa kamu Ky hikss Mama mohon hikss."
Kiya menangis menutup kedua mulutnya agar tangisnya tidak terdengar.
"Mohon Maaf Mbak sebaiknya kita keluar ya..Operasi Kak Digo akan segera dilakukan." Ucap Shilla dengan mata yang berkaca-kaca melihat keadaan Iparnya.
Sisi menggeleng dalam pelukan Digo."Aku gak mau!aku mau disini aja nemeni Mas Digo..Dia butuh aku disampingnya hiks aku mau disini aja." Ujarnya mengeratkan pelukannya pada Digo.
KAMU SEDANG MEMBACA
🍁RINDU🍁
RomanceNo deskripsi yaaa! Penasaran?? Sok atauh baca.. Dan setelahnya simpan ya di perpus.. Dan jangan lupa vote and comen guys. Follow Ig : @widyamayangsari99