📼
Angin berhembus dengan kencang, menjatuhkan dedaunan dari ranting pohon, hingga membuat salah satu daunnya jatuh mengenai rambut gadis itu.
Viola sedang menenteng kotak makanan yang masih hangat, kakinya nyaris keram akibat terlalu lama berdiri. Menunggu seseorang untuk membukakannya pintu.
Viola hanya bisa memberikan makanan sebagai permintamaafnya kepada Galih. Gadis itu bersikeras dengan keinginannya untuk bertemu Galih. Padahal ia sendiri tahu, jika lelaki itu tidak ingin ditemui olehnya.
Sekarang sudah pukul lima sore, waktunya tak banyak lagi, lagi pula wanita itu menyuruhnya untuk pergi ke supermarket. Membeli bahan-bahan makanan yang sudah habis dirumah, tetapi ia malah singgah kerumah lelaki itu.
Viola pun terpaksa menghubungi Galih lewat ponselnya.
Viola: 17.20
Galih,
Gue letakkin bubur di depan pintu rumah, tolong di ambil.
|Read|Tidak ada jawaban dari Galih. Semoga saja dimakan bukan dibuang, batin Viola berharap agar lelaki itu tidak membuang makanan darinya.
Viola pun kemudian beranjak meninggalkan rumah itu, lalu memesan ojek online dengan tujuan ke supermarket.
Tidak lama setelah dua menit berlalu, Sebuah motor menghampirinya, Gadis itu pun bergegas menaiki motor tersebut.
Setelah menempuh perjalanan yang menghabiskan beberapa menit, Mereka pun sampai di depan supermarket yang dituju. gadis yang memakai hoodie putih itu turun dari motor dan memberikan ongkos kepada ojek online tersebut, setelah membayarnya ia pun beranjak melangkahkan kakinya menuju pintu masuk ke supermarket.
"Oke! Gula udah, sayur udah, sirup udah, ikan udah, daging udah, lada udah, hmm... apalagi ya, oh iya mie instan! Ini wajib!" Ujarnya sambil mengecek barang yang berada di keranjang.
Usai memastikan barang-barang tersebut, ia pun berjalan mendekati kasir dan mengeluarkan beberapa uang. Setelah menghabiskan waktu sepuluh menit mengantri, gadis itu pun keluar dari supermarket itu.
Viola tengah asik memperhatikan jalan raya, melihat beberapa motor dan mobil yang melintas. Tiba-tiba saja sebuah motor milik Aldran melintas di depannya, sontak ia memanggil Lelaki itu, "Kak Al!"
Aldran pun menoleh dan mendapati Viola yang berada di pinggir jalan, ia pun membalik arah.
Eh kok malah ke sini, ucapnya di dalam batin. Aldran berhenti tepat di depan Viola, lalu mengambil kantong plastik yang di pegang oleh Gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow Boys: V
Teen FictionGalih sudah berada dibawah tekanan batin orang tuanya sejak berumur lima tahun. Fisik dan mental anak lelaki itu ikut menjadi korban kekerasan rumah tangga mereka, sampai Viola datang untuk menariknya pergi dari kehidupan toxic itu. Tapi, siapa sang...