6

69 12 0
                                    

Apa lagi yang akan di bicarakan laki-laki kalau berkumpul kalau tidak game dan perempuan?. Bukannya Asa tidak bisa berteman dengan laki-laki. Hanya saja membahas perempuan dan bagian tubuh mana saja yang sudah di jelajahi itu bukan topik yang disukai Asa. Bukan, bukan berarti Asa tidak normal. Asa juga sering kok nonton porno, ya paling tidak sekali seminggu, eh engga deh tiga kali seminggu kayaknya. Tapi ya kalau membicarakan perempuan ketika berkumpul rasanya Asa muak mendengarnya.

Asa punya kakak, punya adik, dan punya Mamak, dan mereka perempuan. Rasanya tidak pantas menjelek-jelekkan perempuan seperti yang sedang kawan-kawannya ceritakan sekarang.

"Kau udah sampek mana aja sama Intan?"tanya Boy kepada Imran yang sedang bermain catur bersama. Mereka berempat didalam kost Boy. Satu lagi ada Indra yang sedang fokus dengan game yang dia mainkan.

"Udah sampek buka-bukaan lah"kata Imran lalu menghisap rokoknya.

"Gesek-gesek udah?"tanya Boy penasaran.

"Udahlah, gilak kau. Ada yang cantik kok ga dimaafatin"kata Imran. Imran memang terkenal dengan wajah tampan dan kemampuannya mendapatkan mahasiswi cantik.

"Awas ko kenak karma, adek kau ada kan. Kau mau adek kau di gituin?"tanya Asa sambil memukul kepala Imran dengan makalah yang sedang dipegangnya.

"Mck, kalau itu mah urusan belakang. Asal nggak ngerusak anak orang aja"kata Imran lagi lalu menghisap rokoknya dan fokus dengan pion catur yang akan di jalankannya.

"Yang udah rusak berarti udah kau rasain?"tanya Asa lagi.

Diantara mereka berempat Asa yang paling lurus, meskipun tetap aja Asa sering nonton porno. Itu kan nggak merugikan orang lain. Jadi ya Asa rasa itu cukup wajar.

"Ih enggak ya, aku masih perjaka kau kira aku segila itu. Habislah nanti burungku di potong bapak ku"kata Imran sambil mengelus selangkangnnya.

"Kan kau cowok, masih perjaka atau nggak perjaka mana ada orang tau"kata Boy sambil menyambung cerita.

"Anjirlah, dosa gila, kau ga tau dosa?"tanya Imran yang sudah mengelus dadanya.

"Lah kau gesek gesek, kau nyium, terus ngeraba-raba anak orang itu ga dosa?"tanya Indra yang tiba-tiba menyahut.

"lagian buat dosa kok nanggung"kata Indra.

"Anjing, nggak usah pulak kalian ceramahin aku"kata Imran.

"Mana ada yang ceramahin kau, kita sama-sama bejat kok empatnya"kata Boy lagi.

"Aku nggak masuk rekapan ya, kalian kalo bandel mah bandel aja, jangan ngajak orang lain"kata Asa lalu membereskan barangnya. Dia hampir lupa kalau hari ini ada janji dengan Erin di Perpustakaan.

"Iya, nonton porno nggak bandel kok ya kan "kata Indra lagi.

"Yang barat atau jepang?"tanya Boy lagi.

"Barat dong, jepang terlalu berisik soalnya"kata Asa lalu keluar dari kost Boy diiringi makian dari sahabatnya.

"Anjing"

"Babi"

"Nggak ada otak"

Asa sudah sampai di ruangan fiksi tapi belum ada Erin disana. Asa memutuskan mencari buku yang akan dipinjamnya sambil menunggu Erin datang.

Perpustakaan akan tutup 20 menit lagi, lagian Asa sudah menunggu Erin selama setengah jam. Asa kira Erin tidak datang. Setelah mendapatkan buku yang akan dipinjamnya, dan membuat laporan peminjaman tidak ada tanda-tanda Erin datang. Namun setelah Asa berada di parkiran, Erin datang sambil membunyikan klakson motornya dan mendekati Asa.

[Complete] an unexpected love story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang