13

65 10 0
                                    

Sepertinya Erin memang orang yang paling pandai bersandiwara. Dengan dia yang duduk disamping Asa sambil nonton, belum lagi laki-laki itu mengatakan lebih ganteng dia daripada Daniel Craig yang diam aja sudah menggetarkan jiwa raga Erin. Sebetulanya Asa memang ganteng sih, padahal dia cuma memakai baju hitam polos dengan celana pendek bewarna cream, belum lagi badan tegap dan kumis dan jambang tipisnya yang mirip dengan Jake Gyllenhaal yang juga aktor favoritenya selain Brad Pitt, Matthew McConaughey, dan Daniel Craig. Woah, kalau Asa Erin menyamakan dua dengan Jake laki-laki itu pasti besar kepala.

Sampai sekarang Erin dibonceng Asa setelah tadi dia menawarkan diri untuk membawa motor sendiri. Namun Asa bersikeras untuk pergi dengan motornya saja.

"Aku pakek motorku aja deh"kata Erin ketika Asa sudah menaiki motornya dan tinggal menunggu Erin untuk naik disana juga.

"Ih disini aja, ngapain sih pakek dua-dua segala, ngabisi bensin tau nggak"kata Asa lalu menyuruh Erin kembali untuk menaiki motornya.

"Udah ayok"kata Asa lagi.

Dan berakhirlah dengan Erin yang sudah duduk dikursi penumpang motor Asa. Melewati Jalan Yos yang biasanya padat ketika malam minggu apalagi di jam makan malam seperti sekarang ini.

"Heran ya udah mau empat tahun tinggal disini, ngeliat macet kayak gini masih aja terkejut"kata Asa didepan sana.

"Kok gitu?"tanya Erin.

"Biasanya kan emang nggak pernah seramai ini kalau dihari biasa"kata Asa.

"ya orang dari kampung kayaknya juga kesini kali ya"kata Erin sambil melirik pusat perbelanjaan tempat mereka terjebak macet.

"Iya kan disini cuman satu aja pusat perbelanjaan, wajar aja sih menurutku"kata Asa lagi.

"ya yaudah kalau udah tau ya ga usah ngeluh"kata Erin lagi.

"susah soalnya"kata Asa.

"Susah apa?"tanya Erin bingung.

"susah bawak aku gitu?"tanya Erin dengan suara kerasnya agar Asa didepannya mendengar suaranya.

"Hah, bukan-bukan karena susah bawa kau"kata Asa lalu menaikkan kecepatan motornya setelah keluar dari kawasan macet.

"jadi karena apa?"tanya Erin dengan ketus. Jujur saja siapapun yang membonceng Erin pernah dia tanyakan perihal susah atau tidaknya mereka menbawa Erin.

"dada mu nyentuh punggungku dari tadi, jadi aku ga fokus"kata Asa sambil fokus dengan motor yang dia kendalikan.

Fuck.

"anjimmm"kata Erin tiba-tiba dan tentu saja terkejut dengan perkataan Asa.

"Padahal ya dari tadi aku ga ada lo ngenain dada ku kepunggungmu ga seberapa itu. Lagian ya aku ga kurang belaian juga sampek segala sengaja nyenggol punggungmu"kata Erin dengan marah.

"Asli ya dia langsung marah, padahal kan cuma bercanda"kata Asa.

Lalu Erin mengetok helm yang dipakai Asa tidak perduli kalau mereka bisa saja jatuh karena ketokan Erin pada helm Asa.

"Bercandamu ga enak soalnya"kata Erin lagi sambil melirik warung makan yang masih buka di jam sekarang.

"Makan dimana kita ini?"tanya Asa lagi.

"Padang lah, kayak makanan padang yang cuman cocok selama beberapa tahun ini sama ku. Kau mau makan padang?"tanya Erin ketika motor mereka sudah berhenti didepan warung makan padang.

"Engga"kata Asa singkat. Erin sudah turun dari motor Asa, disusul Asa setelahnya.

"Kenapa?"tanya Erin penasaran. Pasalnya jarang ada yang tidak suka dengan masakan Padang apalagi anak kos seperti mereka, nasi Padang adalah top list makanan yang harus dicoba sebagai menu makan terbang mereka.

[Complete] an unexpected love story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang