8

58 10 0
                                    

"Pulang dari sini kemana Rin?"tanya Asa.

Mereka sedang menuruni tangga, setelah tadi sudah disuruh pulang oleh petugas perpustakaan.

"Engg, nggak kemana-mana sih"kata Erin lagi. Dalam hati Erin dia berharap supaya Asa tidak mengajaknya jalan lagi. Dia kepikiran dengan perkataan Sunny semalam.

"Mau ke taman nggak?"tanya Asa.

"Ngapain?"tanya Erin bingung.

"Ya jalan-jalan aja, liat-liat, mumpung belum gelap banget"kata Asa.

"Yaudah ayok"kata Asa sambil memakai helmnya. Dan mereka memacu motor kearah taman yang tidak jauh dari perpusda, kalau naik motor, mereka akan sampai dalam 10 menit.

"Aku belum pernah foto disina, padahal udah mau empat tahun disini"kata Asa. Mereka masih diparkiran yang disediakan pihak taman. Sambil melihat kearah bawah jembatan yang dimaksud oleh Asa, lalu Erin tersenyum kearah Asa.

"Yaudah, ayo kesana biar aku yang fotoin"kata Erin lalu mereka berjalan bersisian kearah bawah jembatan yang memang menjadi daya tarik jembatan di kota Palangka Raya.

Untung saja hari belum gelap, sekarang masih jam empat sore.

"Kau nggak malu kan Rin, jalan sama ku?"tanya Asa kepada Erin yang berada disampingnya.

"Bukannya aku yang harus nanya gitu ke kau?"tanya Erin sambil melirik sebentar kearah Asa.

"Aku nanya malah nanya balik"kata Asa.

"Apa yang harus dikhatirkan oleh Angkasa sih, aku bingung"kata Erin.

"Kalau boleh jujur, bisa jujur nggak nih aku?"tanya Erin, mereka sudah berada dibawah jembatan, dinding cor jembatan itu dipenuhi dengan lukisan. Lukisan yang ada didepan mereka ini adalah lulisan naga, dan seorang perempuan yang seperti sedang menari.

"Ayo, kau foto dulu sana"kata Erin sambil mendorong Asa untuk berdiri tegap di dekat lukisan yang ada di dinding itu.

"Senyum dikit dong"kata Erin sambil membidik gaya Asa yang terkesan kaku. Lelah mengarahkan gaya Asa, Erin akhirnya asal membidik foto Asa, ala candid yang Erin sendiri tidak tahu hasilnya bagaimana. Tapi diliat dari foto yang pernah diambil Erin akan ada satu atau dua foto yang keren, dan patut di masukkan kedalam galeri instagram.

"Nih, nanti kalau kau ngeliat foto ini, ingat ya kalau aku yang ngambil foto ini"kata Erin sambil memberikan handphonenya ke Asa.

"Nanti kirim ya"kata Asa sambil mengembalikan handphone Erin.

"Mau jalan jalan kesana juga?"tanya Erin lagi.

"Kalau kau nggak capek"kata Asa lalu tersenyum. Mereka berjalan kearah sisi jembatan yang lain. Disisi mereka berdiri sekarang hanya ada lukisan khas suku Dayak yang di dominasi dengan warna merah, hitam, dan putih. Sisi jembatan tempat mereka berdiri sekarang jalan dilalui kendaraan, tapi disisi kanan jembatan sering dilalui kendaran karena terhubung dengan jalan raya yang sering dilaluin, sedangkan disisi kiri jarang dilalui karena kebanyakan yang seharusnya lewat dari sisi kiri jembatan lewat dari bawah jembatan, itulah kenapa sisi kiri jembatan jarang dilalui kendaraan.

Mereka berdiri didepan dinding yang dipenuhi lukisan. Sesekali kendaraan bermotor lewat dari depan mereka. Hingga sepuluh menit mereka berdiri disana, masih ada dua motor yang lewat dari depan mereka.

"Kau mau foto?"tanya Asa.

"Aku udah pernah foto disini"kata Erin.

"Kau kan belum pernah, sana biar kufotoin"kata Erin lagi.

"Okay"kata Asa lalu berjalan lebih dekat kearah dinding jembatan yang tinggi. Berdiri tegap, dan menatap kearah kamera sambil tersenyum tipis.

"Oke good"kata Erin setelah mengambil beberapa foto Asa.

[Complete] an unexpected love story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang