📝(s) | two

3.1K 647 57
                                    

sesampainya Bona di lapangan basket, dirinya langsung mengganti sendal dengan sepatu basketnya.

dirinya kembali menemukan sticky notes tertempel di tas sepatu basketnya.


iya gua anak basket, tapi lo bakal kesusahaan nebak gua.  btw lo belom ngisi nomor basket ya? semoga aja nomor jersey gua sama lo sama, tanpa di sengaja.

— ur secret admirer [n]

Bona mengamati beberapa anak laki-laki yang kini sedang bermain basket, dirinya langsung menggelengkan kepalanya. benar, sulit di tebak.

"Na mana dah data yang cewe," ujar Seon menghampiri Bona yang sedang memakai sepatu basketnya.

"Nih," ucap Bona memberikan buku catatannya.

"Eh bagusan nomor dua atau sebelas?" tanya Bona meminta saran.

"Bagusan dua, eh bentar gua liat dulu kosong ga dua."

"Kosong deng, lo mau dua?" tanya Seon.

Bona mengangguk, "Btw ukuran gue M deh, L gede banget. ehhh Seon liat noh dimainin contohnya sama si Jay." ucap Bona.

kini Jay memakai contoh Jersey namun celananya hanya di pakai sebelah, sedangkan atasannya di pakai seperti handuk saat rambut basah.

"Anjir emang ya sahabat lo udah gak waras." ucap Seon bangkit menghampiri Jay.

Bona juga menggelengkan kepalanya sambil tertawa melihat sahabatnya.

tak lama Sunoo menghampirinya, "Naaa yang skinker kemaren lo pake di story yang mana sih?"

"Hah yang peel off apa wash? gue make dua-duanya." ucap Bona.

"Yang wash, buat mencerahkan kulit yang milk ya?" tanya Sunoo.

Bona mengangguk, "Lagian lo ngapain make yang milk lagi, udah cerah glowing gitu muka lo." ucap Bona.

"Ya biar makin glowing lah na." ujar Sunoo senang.

"Eh ada Sunghoon." ucap Sunoo saat melihat Sunghoon datang untuk menghampiri tasnya.

Sunoo memanyunkan bibirnya karena tidak jawaban sama sekali, Bona yang melihatnya hanya menahan tawa.

Seon kembali menghampiri Bona dan diikuti Jay dari belakang.

"Na lo lagi suka sama orang lain ya?" tanya Jay.

Bona langsung terkejut, "Gak sekalian aja lo tanya di tengah lapangan." cibir Sunoo.

"Kenapa dah emang?" tanya Seon.

"dia sekarang suka senyam senyum gajelas, lo liatin siapa dah waktu itu?" tanya Jay.

"Dih kapan? lagian emang gue gak boleh senyum?" balas Bona.

"Udah ntar aja urusan lo berdua itu curhat curhattan, sekarang nomor jersey. Lo berdua, siapa yang tujuh?" tanya Seon kepada Jay dan Sunoo.

"Gua!" seru Jay.

"Ih apaan gua duluan!" ucap Sunoo tidak terima.

Seon menghembuskan napasnya kasar, "Suit elah suittt."

"Awas lu ya curang!" ujar Sunoo.

"Iye, gunting kertas batu!"

Sunoo mengeluarkan batu, Jay mengeluarkan gunting.

"Yes, buru seon catet gua nomor tujuh." ucap Sunoo.

Jay mengambil pulpen Seon, "Engga apaan, suitnya tiga kali. Gak aci cuman sekali."

"Dih apaan, dimana-mana sekali yang aci." omel Sunoo.

Jay menggeleng, "Engga lo aja tadi telat ngeluarinnya, engga, ulang."

"Et anjir nomor jersey doang. Jay delapan, Sunoo enam, gua tujuh. impas kan?" ucap Seon melerai.

"Yeu keenakan di elo, ayo buru suit ulang." kata Jay kekeh.

"Suit sekali aja udah, kelamaan tiga kali." ucap Bona.

"ckckck sahabat lo keras kepala banget dah na." bisik Seon heran.

Bona tertawa pelan, "Ini belom seberapa Seon, parah dia batu banget."

"Gunting kertas batu!"

Seon mengeluarkan Kertas, Jay kembali mengeluarkan gunting.

"Yesss, kan emang nomor tujuh tuh buat gua." ujar Sunoo senang.

"Dah ya impas. Jay lo delapan, Sunoo tujuh, Sunghoon lo jadinya dua belas apa dua?" tanya Seon.

"Gua dua." ucap Sunghoon.

"okee, berarti Sunghoon sama Bona sama ya nomor jerseynya."

Bona yang sedang melihat list di tangan Seon, langsung menatap Sunghoon yang kini juga menatap dirinya.

𝒔 𝒕 𝒊 𝒄 𝒌 𝒚 𝒏 𝒐 𝒕 𝒆 𝒔

stickynotes | Sunghoon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang