btw kalo book ini update enaknya jam berapa?
—————————
Pagi ini Jay seperti orang kesetanan menghampiri rumah Bona jam enam pagi, katanya tidak bisa tidur, dan ingin jogging.
tidak jelas, tapi ya begitu kelakuan Jay.
"Ayo dong Na, lo diajak hidup sehat gak mau." cibir Jay yang berada di halaman rumah Bona.
"Lo ganggu tidur gue anjir, ini hari sabtu, yang seharusnya gue bisa bangun siang." omel Bona berada di balkon kamarnya.
"gak baik anak cewe bangun siang, bumali."
"pamali!" ujar Bona membenarkan omongan Jay.
"Buru gantu baju, gua tunggu sepuluh menit. Lagian gua udah janji sama yang laen, gak enak kalo ngaret." ujar Jay.
Bona mendecak, "Ish yaudah jogging sama mereka aja, kenapa harus ada gue?"
"Mama gak percaya anjir kalo gak ada lo, dikira gua mau nongkrong. Pulang gua jajanin mekdi dah, kentang sama ice cream."
"Deal! tunggu gue ganti baju dulu." ucap Bona melesat kembali masuk ke kamarnya.
———————
Bona memejamkan matanya sebentar, menahan emosi. saat mulai jogging dengan yang lainnya, Jay menarik Bona menjuhi kerumunan dan sekarang keduanya berada di pom bensin.
Jay sakit perut.
"Na maap ya, bentar lagi kokkkk, aduh sakit banget perut gua." keluh Jay.
Bona mendecak, "Yaudah diem aja, gak usah ngomong sama gue." omel Bona.
Ponsel Bona berbunyi, telepon dari Sunoo.
"Na lo kemana dah? pada nyariin lo berdua anjir."
"Gue sama Jay lagi di pom bensin, si Jay sakit perut."
"HAHAHA et ada ada aja kelakuannya, kita di kedai bubur. ntar lo berdua kesini aja, eh apa—? oh jemput aja—"
"Halo?"
"Na anak-anak bilang lo di jemput aja, biarin si Jay tinggalin sendiri."
"anjir jahat banget padaan, gue ntar nyusul aja sama Jay."
"Engga canda juga. lo di jemput, nanti si Jay si tungguin sama Jungwon."
"Dih serius gapapa? gak enak kali sama Jungwon."
"Ini dia yang mau, ya pokoknya tunggu ya lima menit lagi Sunghoon sama Jungwon dateng ke situ."
"Eh eh? siapa?"
"Sunghoon sama Jungwon? kenapa Na?"
"Ko Sunghoon?"
"Iya sekalian mau ngisi bensin katanya. Gua tutup ya Na, ni si Seon udah ngomel takut pulsanya abis."
"Hhhh iyaa."
tut.
lima menit kemudian Sunghoon dan Jungwoon datang.
"Hahaha rambut lo kenapa? sampe naik kayak gitu." ucap Bona melihat rambut Jungwon yang kini berantakan
Jungwon langsung membenarkan rambutnya, "Ni si Sunghoon gila bawa motor kayak lagi dikejar setan, duh untung gua gak ada sakit jantung." keluh Jungwon.
Orang yang diomeli Jungwon hanya bisa tertawa pelan.
"Tau eh lo berdua ntar kalo jatoh gimana, sans aja." ujar Bona.
"bensin gua sekarat."
Jungwon tertawa pelan, "Bensin sekarat apa kebelet ketemu sama Bona?"
"Dih gajelas lo." balas Sunghoon.
Lalu Jay keluar dengan wajah kesakitan.
"Lo salah makan apa dah?" tanya Sunghoon heran.
Jay menggeleng, "Gak tau— ah iya anjir baru inget gua, tadi malem gua makan samyang tiga bungkus sama jake." keluh Jay.
"Lah pantes si Jake gak ikut jogging," ucap Jungwon.
"lu berdua ngapain disini?" tanya Jay kepada Jungwon dan Sunghoon.
"Tadinya mau jemput Bona, cuman sekarang lo udah keluar yaudah bareng aja." jelas Jungwon.
"Ayo motor gua disitu," ucap Jay.
"Na lo sama Sunghoon ya, trauma anjir gua di bonceng Sunghoon. kalo sama lo gak bakal ngebut dia." ujar Jungwon.
Bona hanya mengangguk walaupun di dalam hatinya sudah tidak karuan.
Jungwon sudah naik ke motor jay begitupun Bona juga sudah naik ke motor Sunghoon.
"Eiya gua mau isi bensin dulu." ucap Sunghoon.
"Yaudah gua sama Jungwon duluan aja, blom sarapan gua." ujar Jay memegang perutnya.
Bona melototi sahabatnya, jika Jay di sampingnya sekarang pasti sudah ia cubit sampai biru, "Gue juga laper ya gara-gara nungguin lo," omel Bona.
"Yaudah nanti gua pesenin, duluan ya, babay." ucap Jay menjalankan motornya.
"Sialan." umpat Bona.
"Heh kasar." ujar Sunghoon lalu menuju tempat untuk mengisi bensinnya.
"eh? ma–maap."
Bona memilih menunggu Sunghoon dibawah pohon sambil meneduh, antrian mengisi bensin lumayan panjang.
"Kelamaan ya? sorry." ucap Sunghoon merasa tidak enak.
Bona menggeleng, "It's okay." ucap Bona padahal perutnya sudah sedari tadi meraung.
Di dalam perjalanan keduanya diam tidak ada yang memulai pembicaraan, dan Bona kembali merutuk karena perutnya bunyi dengan lantang.
Sunghoon langsung tertawa.
"Heh jangan ketawa!" omel Bona.
"Lo laper banget ya Na? gua ngebut aja?"
"Eh engga! masih sayang nyawa gue."
Sunghoon tertawa, "Si Jungwon lebay, gua aman bawanya."
"Mana ada ngebut bawanya aman? lagian kalo jatoh gimana? ish gak kebayang gue."
Sunghoon hanya menanggapi dengan tawaan kecil.
Sesampainya mereka di kedai bubur yang lain sudah tidak ada, begitu juga Jay dan Jungwon.
"Lah mereka kemana dah?" ujar Sunghoon bingung.
Ting!
Bona mengeluarkan ponselnya, "Ish, mereka ke rumah Jake, jenguk katanya." ucap Bona melihat pesan dari Sunoo.
"Yaelah diare doang ngapain di jengukin si." omel Sunghoon.
"Yeu jahat lo." cibir Bona.
lalu Sunghoon menatap Bona, "Lo laper kan? kita cari makan dulu baru samper yang lain di rumah Jake."
tbc.
— 𝒔 𝒕 𝒊 𝒄 𝒌 𝒚 𝒏 𝒐 𝒕 𝒆 𝒔 —
lanjutannya nanti ada di special chapter three, see u!🧡
KAMU SEDANG MEMBACA
stickynotes | Sunghoon ✔
Fanfic[ Park Sunghoon • ENHYPEN ] 𝐧𝐨 𝐜𝐚𝐥𝐥𝐬, 𝐧𝐨 𝐭𝐞𝐱𝐭𝐢𝐧𝐠, 𝐛𝐮𝐭 𝐢'𝐦 𝐡𝐞𝐫𝐞 𝐭𝐨 𝐰𝐫𝐢𝐭𝐢𝐧𝐠 𝐨𝐧 𝐚 𝐩𝐚𝐩𝐞𝐫 𝐜𝐚𝐥𝐥𝐞𝐝 𝒔𝒕𝒊𝒄𝒌𝒚 𝒏𝒐𝒕𝒆𝒔 𝐭𝐨 𝐥𝐨𝐯𝐞 𝐲𝐨𝐮 📝🧚♂️ -𝐒𝐡𝐨𝐫𝐭 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲- ©Pearllavss, 2O2O. HIGHEST RANK...