📝(b) | sad

3.4K 650 27
                                    

Saat melihat sticky notes nya di buang begitu saja, Bona menghela napasnya kasar.

Lewat sticky notes saja di tolak, apa lagi mendekati langsung?

Tapi bukan Lee Bona kalau mudah menyerah, besok ia harus menuliskan sticky notesnya. Menurutnya lebih baik di ungkapkan, dari pada menahan diri.

keesokannya,

Lamunan Bona buyar karena baru saja salah satu teman sekelasnya datang dari toilet, ide bagus untuk Bona.

Bona Melipat sticky notes yang sudah ditulis, dan meminta ijin ke toilet, padahal dirinya berbohong hanya karena ingin menempelkan sticky notes di locker seseorang yang ia sukai.

Bona melihat sekelilingnya memastikan tidak ada yang melihat, cukup bahaya jika ketahuan.

"Bona! lo bolos ya?" tanya Heesung yang merupakan ketua kelas di kelasnya.

Bona memejamkan matanya sebentar karena terkejut, "Ish kagetin gue aja! siapa yang bolos? gue barusan dari toilet, sekalian mau ngambil refil pulpen." ucap Bona mengelak.

"Kirain bolos, yaudah gua duluan." pamit Heesung. Bona menghela napasnya kasar.

Namun Heesung kembali mundur, "Lo ngapain di depan locker Sunghoon?" tanya Heesung.

"Eh? Ya–ya tadi pas lo manggil, gue jadi berenti disini. locker gue mah disana." ujar Bona menunjuk lockernya di sebrang.

Heesung hanya mengangguk tidak yakin, "Yaudah abis ambil refil pulpen langsung balik ke kelas." kata Heesung.

Bona mengangguk lelah dan mendorong badan Heesung, "Iya pak iyaaa."

Setelah melihat Heesung pergi menjauhi dirinya, Bona langsung membuka locker di depannya dan menempelkan sticky notes miliknya.


hai? gue sedih ngeliat lo buang gitu aja sticky notes dari gue. maaf kalau ganggu, tapi gue berani nya dengan cara ini, lo terlalu dingin buat di deketin langsung.

————
asli siapa sih ni cewe? —psh.


𝒔 𝒕 𝒊 𝒄 𝒌 𝒚 𝒏 𝒐 𝒕 𝒆 𝒔

stickynotes | Sunghoon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang