"Apa ada hal yang mengganggu pikiran anda yang mulia?"
Jong In menatap putra mahkota yang tengah sibuk dengan pikirannya. Seolah ada sesuatu yang begitu mengusik pikirannya.
"Terlalu banyak hal akhir-akhir ini yang terus mengusik pikiranku." Putra makhota memijit pelipisnya pelan.
Sudah beberapa hari ini ia terkurung di istana. Meski pengawal pribadinya sudah dilepaskan dari kurungan, tetap saja para pengawal istana tak bergeming dari posisinya.
Mereka masih saja melakukan pengawasan ketat terhadap penerus tahta itu atas perintah dari Rasa Songjo.
"Sudah kau selidiki lagi tentang keterlibatan pangeran Agung dalam kelompok naga Api?" Putra Mahkota masih pada posisinya, memijit pelan pelipisnya.
"Untuk sementara ini saya belum mendapatkan bukti bahwa pangeran Agung terlibat dalam kelompok tersebut." Ucap pria berkulit Tan itu berbicara penuh wibawa.
"Lalu? Siapa dalang di balik terbentuknya kelompok naga api?" Kali ini ia menatap Jong In dengan serius.
"Mohon maafkan saya jeonha, untuk hal itu saya masih belum mengetahuinya." Jong In menatap pangeran mahkota Lee Jun dengan air muka bertekuk karena dirinya yang tak bisa memberikan jawaban yang diinginkan tuannya.
"Kalau begitu terus selidiki, aku ingin menghabisi bajingan di balik naga api sesegera mungkin" wajah Lee Jun tampak geram.
Rahangnya mengeras, kelompok Naga Api telah mencuri semua kesabarannya.
Mereka terus saja membuntuti Lee Jun setiap kali melakukan inspeksi rahasia di luar istana, bahkan mereka tak segan untuk melayangkan anak panah pada pewaris sah tahta Dinasti Josoen itu.
"Saya akan mengingat titah anda Seja Jeonha ".
Ucap Jong In menunduk patuh pada sang penerus tahta Dinasti Josoen.
"Jeonha, Kasim Hong meminta izin untuk menghadap" terdengar suara pria paruh baya di balik pintu kediaman Lee Jun.
"Masuk!" Ucap Lee Jun memberi titahnya.
"Jeonha, sudah waktunya berangkat. Menteri pertahanan telah menunggu anda di lokasi perburuan."
Lee Jun menghela napas panjang. Ia hampir saja lupa tentang janjinya untuk berburu bersama menteri pertahanan.
Seharusnya, ayah nya lah yang bergabung dengan perburuan bersama menteri pertahanan, namun karena kondisi ayahnya yang tak memungkinkan, dirinya sebagai pewaris harus menggantikannya.
Dikarenakan jarak istana yang berjauhan dengan lokasi berburu, Raja Songjo memberi izin pada Putra Mahkota untuk menginap.
Tentu saja itu kesempatan emas bagi Lee Jun untuk melakukan inspeksi rahasianya.
Ia melakukan inspeksi rahasia bukan tanpa alasan, atau untuk bermain-main. Hal itu ia lakukan, karena ia tahu bahwa suatu hari tahta Dinasti Josoen akan diteruskan oleh dirinya, ia perlu tahu keadaan negara yang nantinya akan ia lindungi dengan nyawanya itu.
Dan apa yang ia lakukan selalu saja mendapat penentangan dari ayahnya. Itu karena setiap kali Lee Jun melakukan inspeksi rahasianya, selalu saja ada sekelompok orang yang terus mengincar nyawanya.
Namun bukan Lee Jun namanya jika ia patuh pada ucapan ayahnya. Hanya dirinya yang berani menentang penguasa tanpa takut dihukum penggal.
Perjalanan menuju villa kerajaan, tempat Lee Jun akan menginap selama beberapa hari untuk berburu berjalan dengan lancar tanpa hambatan.
Setelah lelah diperjalanan yang memakan waktu seharian penuh, Lee Jun disambut oleh dayang istana yang telah menyiapkan air dingin dengan tambahan banyak aroma wewangian rempah seperti gingseng merah dan mawar yang bisa membuat tubuh dan pikirannya rileks setelah menempuh perjalanan jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gumiho's Groom (On Going)
Fanfiction#highestrank 1 in Fantasi# Legenda tentang Gumiho atau Rubah Ekor Sembilan makhluk mistis yang hidup bersembunyi dibalik manusia. Kehadiran mereka yang bahkan tak di terima manusia membuat mereka hidup dalam persembunyian. Lalu bagaimana jadinya...