Manusia itu unik katanya hari itu. Lantas bibirku terangkat untuk bertanya mengapa.
Dia bilang, manusia itu suka berpura-pura dalam menjalani hidupnya. Banyak tawa dan air mata dalam waktu yang sama. Kadang ada yang tertawa sampai terpingkal-pingkal hingga mengeluarkan air mata, ada pula yang tertawa tapi sisi lainnya menertawakan betapa sialnya dirinya. Bahkan dibalik tawanya ia dengan susah payah menahan air mata yang siap meluncur kapanpun.
Adapula yang ketika dihadapkan hal yang sebenarnya tak ia sukai sama sekali, dia masih sempat untuk tersenyum seolah tidak terjadi hal apapun. Padahal dihatinya tengah terjadi gempa yang akan meluluntahkan bagian hatinya. terkadang manusia melakukan itu agar sesuatu yang sudah susah payah ia rajut tidak hancur dalam sekejap mata. Adapula melakukan hal itu agar diakui dalam suatu kelompok tertentu dan adapula agar kehadiran nya diakui. Tapi, itu semua hanya kepura-puraan yang pastilah akan menyebabkan sakit yang susah didefinisikan. Itu sebabnya manusia itu unik.
Adapula yang dengan berani mengatakan tidak sukanya. Dengan berani menentang hal yang memang tidak sesuai dengan apa yang ada dalam pikirannya. Kadang, malah menjadi bahan olok-olokan orang lain demi mempertahankan kebenaran dari bibirnya. Hingga adapula yang dijauhkan dari suatu kelompok adapula yang tak lagi dihiraukan keberadaan nya.
Ini hanyalah perumpamaan yang kadang bisa saja terjadi. Akibatnya banyak manusia yang menutupi jati dirinya dengan kepura-puraan dibanding dengan kejujuran. Mereka ingin bicara namun ada benang kusut enggan untuk di urai mulai menghampiri.
Begitu panjang penjelasan tuan bumi yang aku temui beberapa waktu yang lalu. Itu adalah akhir dari diskusi panjang mengenai manusia begitu unik.
Jika aku pikir-pikir lagi, manusia memang unik sekali. Bisa tersenyum dikala menangis dan bisa menangis dikala tersenyum. Pikiran yang paling rumit dan paling susah untuk kutelaah selama ini adalah pikiran manusia. Dalam seperkian detik saja bisa berganti haluan. Memang benar kata tuan bumi, sepertinya aku harus berdiskusi dengan manusia agar bisa mendalami isi kepalanya yang begitu rumit. Aku ingin bertanya mengapa bisa serumit itu?, pastilah seru rasanya bisa berdiskusi dengan manusia hebat itu.
Ah tidak terasa malam semakin larut saja. Aku akan tidur dan menyambut hari pagi. Besok aku akan bergegas menemui manusia untuk segera melakukan diskusi yang menyenangkan. Ah, tidak sabar rasanya.
Selamat malam.
____________
Nn.bintang22

KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Orang Terhina.
Подростковая литератураaku hanya untaian rasa yang selama ini diasingkan , aku tak masalah bila aku tak dianggap ada tetapi aku tak bisa selamanya dianggap musnah.