soudain.

8 1 0
                                    

Malam ini adalah dikala mana wajahmu datang memberi kesan rindu yang semakin dalam. Aku menatap dalam seraya memandang kesejukan yang dapat ku raih dibalik hitam legamnya matamu.

Rasanya ada kata yang tidak benar bisa dikatakan lewat mulut sebab rinduku menggunung didasar hati. Hatiku sebenarnya bimbang apakah riasan wajah yang datang sebagai penyejuk dikala aku tersandung benar-benar singgah hingga hilanglah segala macam kepanitian atau hanya sebuah halusinasi yang sebenarnya tidak benar-benar ada.

Sebenarnya jika aku bisa memilih bisakah aku tetap manis tanpa hinaan yang dulu pernah terpasang diantara namaku seperti saat ini. Aku hanya ingin kata itu tetap indah dan manis sehingga tidak ada yang tertawa ketika aku menyebutkan 'perkenalkan namaku....'

Lihatlah baru sejenak aku mengucapkan telah banyak tawa dan sumpah serapah yang muncul hingga semakin buruk lah penilaianku. Tapi, disaat itu wajahmu datang seolah menjadi penyemangat ku dikala itu. Hanya saja, ada luka setelah wajahmu mulai memudar seraya kembalilah ingatanku bahwasannya kamu telah tidak berada disini.

Tak kusadari ingatan-ingatan itu mengalir bagai air tanpa ada kuasa dariku untuk bisa menahan ataupun menolaknya. Kini hanya tetesan demi tetesan air yang muncul dibalik mataku seraya meratapi kehilanganmu yang tak pernah bisa aku hilangkan jejaknya.

Aku tak ingin menyalahkan takdir tentang kehilanganmu yang tiba tiba dan aku tidak menyalahkan waktu yang berjalan tanpa keinginanku. Aku sadar bahwa hal itu memang akan terjadi dan tak seharusnya aku seterpuruk ini setelah kehilanganmu. Bisakah sejenak kembalikan kesadaran ku hingga aku tak lagi bergelimang didalam kenangan yang sebenarnya tidak ingin ku ulangi lagi.
______

Nn.hawa02

Sajak Orang Terhina.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang