september (2)

6 1 0
                                    

Ini adalah hari dimana aku mengenang sebagai hari terbaik sekaligus terburuk. Menjadi cerita sekaligus untuk dilupakan. Aku berupaya untuk mengingatnya sekaligus berupaya untuk melupakannya. Karena aku tau, melupakan atau membiarkannya menjadi kenangan tidak akan ada yang terpengaruhi.

Semua diam, membisu. Aku memang tak seharusnya ada. Kalimat itu selalu saja terbuai begitu saja dikala keheningan itu tercipta. Memang, tak dianggap itu menyakitkan. Lebih menyakitkan lagi, ketika ada tapi di matikan secara perlahan. menikam, mandukam seolah memang tak seharusnya ada.

September sebagai bulan penuh kejutan dan penuh kenangan. Ntah itu yang baik ataupun yang buruk. Ntah itu kenangan yang menyenangkan atau yang mematikan. Ah, rasanya sama saja. Karena aku hidup memang ditakdirkan untuk mati. Tapi, menjelang itu terjadi bolehlah aku diizinkan untuk mencicipi rasa manisnya September sebagai pelindung sekaligus pelipur lara.

Setiap angan selalu ku sampaikan, semoga aku juga begini. Semoga aku juga begitu. Aku pasti begitu, aku pasti begini. Hingga detik jam berikutnya, waktu yang kutunggu tiba. Aku berakhir menelan kenyataan bahwa aku ini siapa? Tak seharusnya berharap sebegitu dalamnya.

Kejutan bulan September akan selalu jadi hal yang selalu kutunggu. Aku ingin liat sekuat apa lagi September dalam mengujiku. Dan sebaik apa September memberiku kenangan, ntah itu yang baik ataupun yang buruk. Dan akan aku lihat sejauh mana pula aku bertahan dalam menghadapi September.

Aku bertahan bukan karena aku ingin melihatkan, aku mampu sampai jauh. Tapi karena September juga sebagai kekuatan aku bangkit. Meski sering ditikam berkali-kali, September tetap jadi bulan yang selalu ku nanti.

Selamat pagi.
02 September.
Di suatu masa.

________

Nn.hawa02

Sajak Orang Terhina.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang