Sesekali bocah lelaki itu
memandang keluar rumah
Wajah belianya yang terlihat ramah
Sembunyikan gelisah membuncahGontai jalannya menuju pelataran.
Di dekat sebuah kolam ikan,
di bawah pohon mangga berusia
enam belas tahun, ia duduk dengan
mata terpejam merafal pernyataan
iman yang sudah ditinggalkannya"Aku percaya akan Allah
Ia yang maha kuasa
Menciptakan langit dan bumi ..."Sebelum semua terucap dengan
benar dan berlanjut, pipinya berhujan.
Ada kebenaran yang dipaksa untuk hilang,
tapi tak bisa diingkarinyaDan aku mengirimkan pesan padanya
dalam sebuah doa"Hapus air matamu
Kembalilah kapan pun kau mau
Untuk domba yang hilang, selalu ada pintu"~Benn Langgir
Ditulis: Kalbar, 10 Agustus 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTOLOGI DIGITAL - Puisi Benn Langgir
PoezieANTALOGI DIGITAL berisikan karya-karya puisi original dari penulis puisi dengan nama pena 'Aksara Sungsang'. Didalamnya terdapat sebagian besar puisi-puisi yang sudah pernah dipublikasikan melalui media sosial facebook, dan sebagian lagi tidak. Cove...