II

560 61 3
                                    

Chimon turun dari motor,mengembalikan helm yang ia pakai lalu membayarnya sesuai aplikasi. Jam sudah menunjukan pukul 8.55 karena tadi ia harus kerumah Nanon dahulu untuk mengerjakan tugas kelompok.

chimon membuka pintu rumahnya,langsung melihat sang ayah yang sedang berada disofa sedang mengerjakan sesuatu dari laptopya.

"nggak anak nggk ibu sama aja,pulang malem terus sekalian aja gausah pulang" kata sang ayah saat melihat Chimon sedang membuka sepatu

mendengar itu Chimon hanya bisa menghela napas,ia menghampiri sang ayah dan mencium tangannya sambal mengatakan alasan kenapa ia pulang malem

"maaf Pa,Chimon tadi ngerjain tugas dirumah Nanon. Chimon lupa ngabarin" kata Chimon jujur

"alasan! kamu tuh sama aja kaya ibu kamu gak berguna. pulang malem terus,malu maluin tau gak kaya gak punya rumah."

Chimon yang mendengar itu hanya mampu terdiam sambil menunduk menerima bentakan sang ayah. Jane yang yang berada didapur mendengar ucapan sang suami sontak saja tak terima dan langsung menghampiri suami serta anaknya.

"ngaca dong mas! kemarin kamu kemana hah,pulang kerumah siapa kamu kemarin?!!"

Ricko yang mendengar itu langsung berdiri berhadapan Jane sambil melotot tak terima. Mengacuhkan Chimon yang masih berdiri disana melihat kedua orang tuanya bertengkar

"jangan seenaknya nuduh kamu. kemaren aku kerja,nyari uang buat kamu dan anak kamu ini" teriak Ricko sambil menunjuk Chimon yang hanya menunduk

"kamu pikir aku bodoh apa,aku tau ya kemaren kamu ketemu sama selingkuhan kamu itu" Teriak Jane tak kalah kencang.

Chimon perlahan berjalan meninggalkan ruangan itu menuju kamarnya meninggalkan kedua orang tuanya yang masih saling menyalahkan dan seakan lupa akan dirinya.

***

Chimon hanya berlutut diatas Kasur, dirinya sedari tadi hanya terdiam, mendengarkan teriakan kedua orang tuanya yang masih terdengar sampai kamarnya. Ingin sekali dia ikut berteriak,meminta mereka untuk berhenti bertengkar untuk sehari saja,namun ia hanya bisa diam karena jika ia melakukannya Ricko tak segan segan untuk menampar Chimon dan jika itu terjadi Jane hanya menonton seolah tidak peduli akan anaknya.

Apa salah seorang anak ingin mempunyai keluarga yang bahagia. Chimon kadang iri sama temen temennya yang mempunyai keluarga yang harmonis,yang peduli akan anaknya,yang menasehati anaknya dengan sabar bukan dengan tamparan,namun sedari kecil ia tak mendapatkan itu.

Kadang Chimon berpikir,kenapa dia harus lahir dikeluarga ini jika pada akhirnya ia tidak diterima malah menjadi beban. Chimon ingin sekali sehari saja menjadi manusia yang bahagia tanpa memikirkan apapun,

bunyi notif dari handphone membuat Chimon tersadar dari lamunannya,membuka aplikasi burung biru dan mengernyit saat melihat satu nama disana

@pluem_purim follows you

Terima kasih^_^

Pain In The Dark Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang