V

415 47 1
                                    

Chimon pernah menjadi anak yang paling bahagia, mempunyai keluarga yang peduli padanya,menyayanginya,yang selalu berada disampingnya. Chimon dulu seperti mahluk tuhan yang paling bahagia,merasa dirinya sangat berharga,yang tak tahu rasanya bersedih

Namun semuanya berubah semenjak ia kelas dua smp.Kembarannya meninggal dunia karena kecelakaan ,ayahnya selalu menyalahkannya menganggap semua ini salah Chimon yang tak becus jaga adiknya. Orang yang selalu menemani Chimon pun pergi mengikuti suaminya,perlahan lahan perhatian dari kedua orang tuanya tak Chimon dapatkan,pembullyan yang selalu Chimon alami disekolah setiap harinya tanpa henti membuat diri Chimon yang baru datang.

Chimon yang ceria,yang selalu tersenyum,yang tertawa begitu keras,yang selalu bersikap semuanya baik baik saja, ternyata semua itu palsu. Chimon menyembunyikan diri asli dia dari orang lain,tak ada yang tahu bahkan kakaknya sekalipun.Terkadang Chimon ikut menyalahkan dirinya sendiri,tentang adiknya,kenapa ia harus terlahir didunia yang bahkan tak peduli padanya

pernahkah Chimon berpikir untuk mengakhiri semua,jawabnya Ya. Chimon sering menyakiti dirinya sendiri namun semua itu selalu digagalkan oleh sang bibi yang tiba tiba masuk kamar. Chimon pernah mencoba mengakhiri hidupnya diluar,namun selalu gagal karena saat ia akan melakukannya bayang bayang sang adik selalu datang,tersenyum kepadanya dan mengatakan..

"jangan!kamu cukup kuat untuk sampai ditahap ini,bertahanlah karena aku akan sangat bangga padamu kak"

Hanya kalimat sederhana yang selalu menggagalkan aksi Chimon,dan apa yang terjadi setelah itu. Chimon menangis sangat keras meminta maaf pada adiknya karena telah berpikir untuk menyusulnya.

Chimon menunduk,menyembunyikan wajahnya dikedua lututnya. air mata yang terus menetes membasahi pipi mulusnya yang terlihat merah. Dirinya saat ini sedang berada ditaman pinggir danau yang luas tempat yang menurut Chimon menenangkan,tempat Chimon mengadu pada alam.

tempat yang ia sebut Rumah sedang tidak baik baik saja,ayahnya kembali memukulinya terus menyalahkannya atas semua yang terjadi. Jika boleh berbicara Chimon pun ingin protes kepada sang ayah kenapa ia tak bisa seperti anak remaja lain yang sangat dekat dengan kedua orang tuanya,Chimon ingin protes kenapa teman temannya memiliki orang tua yang peduli padanya.Chimon selalu berpikir kok orang lain bisa tapi dia nggak,padahal sama sama seorang anak,sama sama 9 bulan diperut,tapi kenapa mereka bisa sedangkan dia nggak,kenapa mereka bisa bahagia dengan keluarganya.Chimon selalu bertanya pada tuhan "bolehkah saya iri dan mengharapkan itu semua terjadi pada saya"

Terimakasih:)

Pain In The Dark Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang