O2ONE - 1

1.3K 171 7
                                    

Bel pulang sekolah baru saja berbunyi dengan nyaring. Ketua kelas dari kelas 3.1 yang biasa disapa Jay sudah merapikan buku-bukunya sedari tadi. Tentu saja ia semangat untuk keluar dari kelas.

"Pak ketu, jangan lupa besok ingetin anak-anak buat kerjain pr nya." Ujar wakil ketua kelas ketika melihat Jay sudah berjalan keluar kelas.

Jay tidak menjawabnya, melainkan langsung pergi ke kelas sebelahnya untuk menghampiri kedua temannya.

Di kelas 3.2 ada Jake dan Nicholas, teman seperjuangannya dari sekolah dasar. Tidak terasa mereka sampai sekolah menengah atas pun masih berteman meskipun kalau boleh jujur, Jay juga bosen temenan sama mereka. Untungnya mereka anaknya asik.

"Bro!" Sapa Jay kepada kedua temannya.

Keadaan kelas 3.2 terlihat ramai, tapi Jay tidak begitu melihatnya dengan jelas karena Nicholas yang baru saja melihat dirinya ingin masuk langsung menghampiri anak itu untuk keluar dari kelasnya.

"Jay, anterin gua ke toilet dong." Nicholas menyeret Jay ke arah kamar mandi.

"Lah Jake mana? Itu ada apaan kok rame?"

"Jake piket, itu tadi ada cewe kejedot meja makanya rame."

Jay menatap Nicholas aneh, entahlah ia merasa sedang ditipu oleh temannya sendiri. "Cuma kejedot gitu doang sampe rame? Kok gak langsung dibawain ke UKS?"

"Lo gatau anak 3.2 sih, apa-apa viral di sana."

"Oh iya, bener juga sih."

Ketika mereka sampai di toilet, tanpa disengaja mereka bertemu dengan Sunghoon yang sedang mencuci tangannya sendirian. "Euijoo mana?" Tanya Nicholas.

Oh iya, Jay baru sadar kalau Euijoo dari tadi pagi tidak terlihat. Pantes kaya ada yang ganjel, tapi apa? Ternyata keberadaan Euijoo tidak ada.

"Gak masuk." Jawab Sunghoon yang merupakan teman sekelas Euijoo. Mereka berdua berada di kelas 3.5

"Kenapa? Tumben."

"Kesiangan, tapi gue disuruh bilang sakit."

"Terus lo absenin sakit?"

"Ya ngga lah, ngapain?"

"Anjir, kaco." Komen Jay.

Sunghoon menatap Jay dengan heran, emangnya dia melakukan kesalahan ya? Sampai-sampai si Jay komen ngegas gitu. "Kok kaco? Gue cuma gak mau dia sakit beneran. Omongan kan doa."

"Iye lah serah."

"Jake mana?"

"Piket, kita disuruh pulang duluan sama dia." Jawab Nicholas yang sedang memasang gespernya kembali.

Sunghoon dan Jay mengangguk paham. Mereka bertiga akhirnya keluar dari toilet dan berjalan menuju parkiran.

📍

O

2

📍


"Neng, es jeruknya dua ya." Jay memesan dua es jeruk di warung yang sudah menjadi langganan mereka. Jaraknya tidak begitu jauh dari sekolah dan juga tempatnya terpencil dan jarang diketahui keberadaannya, jadi warung ini emang pas buat cabut.

Sebelum pergi ke rumah Euijoo, mereka bertiga memutuskan untuk nongkrong sebentar di warung itu.

Tidak butuh waktu lama, dua es jeruk yang dibungkus plastik sudah berada di tangan Jay dan Nicholas. Segera, mereka langsung menyedotnya seperti orang yang kehausan. Ah, seger.

"Lo beneran gak mau es jeruk yang seger ini?" Sudah ke-tiga kalinya Jay menanyakan hal yang sama kepada Sunghoon. Tapi yang Nicholas heran, kok Sunghoon gak marah ya? Kalau Nicholas yang ditanyain begitu terus udah marah kali.

Sunghoon menggeleng malas, "Air putih udah cukup."

Jay mengangguk paham lalu membuang es jeruk yang sudah habis ke tong sampah di sebrangnnya. "Udah yuk jalan ke rumah Euijoo. Gue pengen rebahan." Ucap Jay sambil mengambil tasnya.

Rumah Euijoo memang sudah dijadikan basecamp sejak dua tahun lamanya. Kedua orang tuanya pun begitu welcoming kepada mereka ber-empat. Bahkan suka dibelikan makanan yang cukup banyak. Pokoknya rumah Euijoo ter-the best.

Kapan-kapan kalian main ya ke rumah Euijoo, nanti di kasih pizza deh.

Sebelum pergi meluncur ke rumah Euijoo, seperti biasa Sunghoon menelponnya terlebih dahulu untuk meminta izin kepadanya. Layar ponselnya masih bertulis 'memanggil..' tapi beberapa detik kemudian panggilan telepon Sunghoon diangkat oleh Euijoo.

"Kita nanti pengen-"

"(prang!!)....Eh, Sunghoon ada apa?"

Sunghoon tidak salah dengar 'kan? Dari tempat Euijoo terdengar seperti barang berkaca yang baru saja pecah. Suaranya cukup kecil, tetapi Sunghoon bisa mendengarnya dengan baik. Sepertinya ada yang tidak beres di sana. Atau jangan-jangan?

"Lo baik-baik aja?"

"Iya haha. Kenapa? Lo mau ke sini?"

"Iya, semuanya kecuali Jake."

Terdengar keheningan sebentar di sana. Lalu Euijoo berbicara kembali kepada Sunghoon tetapi dengan nada yang sedikit gemetar. "Oh bapak udah di depan? Tunggu ya, nanti saya ke sana."

Sunghoon mengernyit sebentar, bingung dengan percakapan mereka berdua. Tetapi selang beberapa detik kemudian, Sunghoon sadar bahwa itu adalah kode pertolongan mereka. "Euijoo, gue tunggu di-"

Bip!

Belum saja Sunghoon menyelesaikan kalimatnya, pihak Euijoo sudah mematikan teleponnya begitu saja. Langsung saja Sunghoon mengajak Jay dan Nicholas yang sedang asik bermain game di sebrangnya.

"Ayo cabut sekarang." 

O2 ZONE | ilandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang