O2ONE - 9

354 90 16
                                    

🚨harsh word

Taehyun akhirnya terbangun dari tidur panjangnya karena suara benturan keras di sampingnya menganggu tidurnya.

Ruangan berukuran 2 x 2 meter persegi membuatnya semakin terasa gerah tidak bisa merasakan udara bebas. Meskipun begitu, Taehyun masih bersyukur di dalam tasnya yang masih tersisa beberapa snack yang akan menemani perut kosong.

"Uhuk....uhuk..."

Fokusnya teralihkan ketika Taehyun mendengar suara batuk seseorang dalam ruangan yang sama.

Taehyun melihat seorang lelaki bertubuh tinggi darinya dan terlihat seumuran dengannya sedang mencoba untuk berdiri sambil batuk tiada henti.

"Lo siapa?" Tanya Taehyun kebingungan.

Lelaki itu menatap Taehyun sekilas lalu kembali sibuk dengan sendirinya. Kepalanya begitu pusing sehingga tidak mampu mengucapkan satu kata.

Taehyun berjaga jarak dengannya, takut jika orang asing ini tiba-tiba menyerang dan membunuhnya.

"Lo...T-taehyun 'kan?" Tanya pemuda tersebut.

"Iya...? Lo sendiri siapa?"

"G-gue minta tolong, boleh gak?"

"Ngapain? Tapi kok lo bisa ada di sini?"

"Gue Euijoo. Itu ceritanya panjang, tapi gue boleh minta snack lu gak? Laper banget."






















"Semua hilang karena lo, Park Jongseong."

"Ngga...bukan gue..."

"Semua hilang karena lo, Park Jongseong."

"NGGA! BUKAN GUE!

"Semua hilang karena lo, Park Jongseong! Lo punya mulut tuh gak dijaga! Sekarang rasain akibatnya!"

"BACOT! INI SEMUA BUKAN SALAH GUE!"

Jay terbangun dengan napas terengah-engah. Bulir keringat mulai mengucur membasahi wajahnya.

Ia barusan mengalami mimpi buruk, di mana ketiga temannya, Euijoo, Jake dan Nicholas menghantuinya dengan kalimat-kalimat yang menyalahkan dirinya.

"Haha..cuma mimpi." Jay membenarkan rambutnya yang sedikit basah karena keringat. Kepalanya terasa pening setelah sekian lama tidak bermimpi dan sekalinya bermimpi malah dapat mimpi buruk.

Aroma yang tidak begitu Jay suka menusuk indra penciuman nya dengan tajam. Yaitu, aroma buku.

Jay baru sadar bahwa ia sekarang berada di ruang perpustakaan.

"Kok gue ada di sini? Yang lain di mana? Bukannya gue tadi tidur di kamar bawah ya?"

Dengan cepat ia bangun dan berlari kecil ke arah pintu yang tertutup rapat. Telapak tangannya sudah memegang gagang pintu besi yang terasa dingin.

Ceklek

"Loh? Dikunci?"

Ceklek!

Ceklek!

Ceklek!

Mulailah Jay menggedor pintu sambil berkata, "Woi! Jangan kurung gua di sini! Gak lucu tau! Buka pintunya cepet!!!"

O2 ZONE | ilandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang