O2ONE - 8

364 91 3
                                    

🚨harsh word

Kalimat itu masih saja terngiang-ngiang di pikiran Sunghoon dan Jake. Apa maksudnya? Tidak mungkin Euijoo menyerahkan temannya sendiri sebagai penimbalan atau pengganti Taehyun. 

Wanita yang mengaku ibu Kai tadi menceritakan sedikit kepada mereka bahwa kedua orang tua Euijoo melakukan penimbalan terhadap Kai. Kedua orang tuanya Euijoo pun bekerja sama dengan mantan suami wanita tersebut—atau ayah Kai dan selingkuhannya.

Tidak diberi tahu lebih lanjut, sayangnya wanita itu tiba-tiba menghilang, meninggalkan Jake dan Sunghoon yang masih ternga-nga tidak percaya pada kalimatnya.

"Jadi selama ini dia bohong sama kita, hoon? Gitu maksudnya?"

Kini, Sunghoon dan Jake sedang menuju lantai atas untuk melihat kondisi Euijoo dan Nicholas. "Sst, lebih baik lo tutup mulut lo dulu. Gue yakin Euijoo gak bakal kaya gitu."

"Kalo beneran gimana? Buktinya Jay sampe sekarang belom ketemu 'kan? Siapa tau dia emang sengaja mau numbalin Jay?"

"Jake, jangan mancing deh. Gue lagi gak mau ribut."

"Gua gak ngajak lo ribut, hoon. Ini temen kita sendiri loh yang gak bener! Gue tau lo dari awal curiga kan sama anak aneh itu?!"

"Dia gak aneh! Lo sendiri temennya 'kan Jake? Kenapa lo bilang dia aneh? Ada yang salah sama dia?"

"Iya! Dia gila! Gua sering liat dia suka ngomong sendiri di kelas, di kamar mandi, di pojok ruangan lah, di mana pun lah!"

"Tck, perasaan lo aja itu mah."

"Gak mungkin anjir?! Jelas-jelas gua liat sendiri-" 

"Jay gimana? Udah ketemu?" Tanpa diundang, tiba-tiba Nicholas muncul di depan mereka dengan segelas air putih di tangannya. 

Jake langsung bungkam, sedangkan Sunghoon menggeleng kepalanya lesu. "Belum, kayanya kita dimainin sama mereka."

"Termasuk Euijoo?" Jake kembali membuka suaranya.

Tentu saja Nicholas terkejut dengan kalimat yang dilontarkan oleh Jake, "Hah? Gimana Jake? Maksud lo, Euijoo kerja sama gitu?"

Sunghoon memberi tatapan dinginnya kepada Jake saking kesalnya lalu pergi meninggalkan Jake dan Nicholas di dekat dapur. 

Setelah melihat Sunghoon pergi, Jake pun kembali melanjutkan asumsi ngasalnya, "Iya. Habisan dari awal gue ngerasa aneh aja sama dia yang tiba-tiba ngajak kita ke rumah ini. Emang lo gak ngerasain aneh gitu?"

"Nggak sih, gue enjoy aja. Soalnya dari luar rumah ini gak keliatan angker tapi pas masuk angker dikit."

"Btw, mana anaknya? Tidur?"

"Lagi duduk di sofa."

"Dia gak bilang apa-apa ke lo, Nic?"

"Nggak, emang ada ap-"

"JAY KETEMU!" Sunghoon berteriak, memberi tahu bahwa temannya yang sempat menghilang secara misterius itu tiba-tiba ditemukan di bawah tangga dekat dengan ruang tamu. 

Jake dan Nicholas langsung lari ke arah sumber suara. Sesampainya di sana, mereka kebingungan setengah mati karena melihat gaya duduk Jay yang tidak biasa, terlihat seperti orang ketakutan. Jay meringkuk, kedua kakinya ia peluk dengan erat, ekspresi wajahnya terlihat jelas ketakutan setengah mati seperti sedang diburu oleh hantu.

Sunghoon berjalan mendekatinya dengan hati-hati. "Jay? Lo gak papa?"

Jay masih saja tidak ingin membuka suaranya. Badannya mengigil hebat ketika Sunghoon memegangnya. Kedua mata Jay pun menatap Euijoo di sana dengan tatapan mengerikan.

Euijoo yang baru diobati lukanya membalas tatapan Jay dengan bingung. "L-lo gak papa, Jay? Kok ngeliat guenya sampe segitu banget.."

Sunghoon, Jake dan Nicholas pun ikut menatap Euijoo. "Kalian kenapa sih ngeliatin gue kaya gitu?"

"Si bangsat! Lo tau gak nyawa kita terancam karena lo bawa kita ke sini?!" Jake sudah tidak tahan lagi. Ia mencengkram kaus Euijoo dengan penuh amarah. 

"G-gue gak tau apa-apa, Jake."

"Gausah boong! Lo pengen buat kita jadi tumbal kan?! Ngaku!"

"Jake udah diem! Tahan emosi lo!" Nicholas menarik Jake dari Euijoo. 

Sunghoon menghembuskan napasnya lelah dengan sikap Jake. Tak peduli dengan mereka, kini yang menjadi pusat perhatian penuh Sunghoon adalah Jay. Temannya yang malang itu masih saja tidak bergerak meskipun Euijoo dan Jake sempat beradu mulut.

"Jay, jawab gue, lo tadi kemana?"

"G-gelap.."

"Btw, lo kenal Taehyun? Kai?"

Mata Jay membesar terkejut. "Jangan..."

"Hah?"

"Kita gabakal bisa keluar dari sini."

"Loh kenapa?"

Masih enggan menjawab pertanyaan Sunghoon, Jay memutuskan untuk berdiri keluar dari bawah tangga yang membuat napasnya sumpek. Sunghoon pun membantunya duduk di sofa tepat di samping Euijoo. 

"Hati-hati.." Ucap Jay masih ketakutan.

"Apa sih?"

"Selanjutnya..."

Tiba-tiba angin sore menyambut mereka dengan kencang sampai-sampai jendela dapur pecah sendiri saking kencangnya seperti badai. Mereka berlima kebingungan dengan angin besar tiba-tiba ini.

Duk

Duk

Duk

Ada suara derap langkah yang seperti langkah raksasa yang sedang menuju ke arah di mana mereka berada. Televisi besar yang menggantung di dinding tepat depan mereka menyala dengan sendirinya. Lampu ruangan pun berkedip-kedip seperti ada yang memainkan saklarnya. 

"KOK TVNYA NYALA SENDIRI?" Nicholas panik.

"What the hell is going on? Lampunya udah rusak?" Panik Jake yang tetap mencoba stay cool

Meskipun Sunghoon ketakutan setengah mati, ia merasa ada yang aneh dengan televisi yang menyala, rasa seperti ada yang ingin memberikan petunjuk atau pesan kepada mereka berlima.

Kedua matanya mencoba melihat lebih jelas lagi apa yang ada dalam televisi gambar berwarna abu-abu serta tulisan NO SIGNAL tersebut. 

"Welcome home, Byun Euijoo." Baca Sunghoon. 

Seketika semua berhenti. Tidak ada lagi angin kencang menyentuh kulit mereka. Tidak ada lagi suara derap langkah raksasa yang ingin mendekati mereka. Tidak ada lagi lampu yang mati-menyala. Bahkan televisi pun mendadak mati dalam sekejap. 

"Hoon, ulangi kalimat yang lo baca tadi." Suruh Jay.

Sunghoon berbalik arah, menatap Euijoo dengan perasaan aneh. "Welcome home, Byun Euijoo.

Hush

"PARK SUNGHOON!"

Suara Euijoo yang memanggil namanya adalah suara terakhir yang Sunghoon dengar sebelum semua berubah menjadi gelap. 

📍

O

2

📍

ilang-ilangan mulu ya mereka

O2 ZONE | ilandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang