O2ONE - 4

674 126 4
                                    

Tok!

Tok!

Tok!

Terdengar seseorang dari luar mengetuk pintu utama rumah itu dengan cukup kencang. Nicholas yang sedang berada di ruang tamu langsung membukakan pintu kaca besar tersebut.

Terdapat seorang pria tua berparas sekitar 50-an memakai jaket hitam dan topinya untuk melindungi dari sinar matahari. Pria tua itu terlihat cukup aneh bagi Nicholas.

Dan...Nicholas mencium bau tidak sedap darinya. Seperti..bau bangkai?

"Ada apa ya?"

"Atas nama Byun Euijoo?"

"Bukan, saya Nicholas. Tapi dia teman saya. Ada apa?"

"Oh, baiklah. Ini pizza nya ya mas."

Nicholas menerima 2 box pizza berukuran medium dan beberapa makanan sampingan lainnya dari tangan bapak delivery itu. "Oh, iya makasih ya mas. Berapa jadinya?"

"Sudah dibayar mas, kalau gitu saya pamit." Ujar bapak itu lalu pergi meninggalkan rumah tersebut.

Entahlah, Nicholas merasa creepy ketika bapak itu tersenyum aneh sebelum berbalik badan. Tapi pikiran itu langsung ia buang jauh-jauh. "Ah, perasaan gua aja kali." Lalu Nicholas menutup pintunya.

"Guys, pizza nya udah dateng." Teriak Nicholas dari ruang tamu.

"Loh siapa yang pesen?" Tanya Sunghoon yang baru saja datang dari kamar mandi.

"Euijoo."

Sunghoon menautkan kedua alisnya, bingung. Perasaan Euijoo tidak membawa sepeser uang? Dia cuma bawa tasnya yang berisi lima bungkus teh tarik, botol minum berukuran 1 liter, dan tiga setelan piyama. Sunghoon juga bingung kenapa temannya itu membawa piyama? Apakah bakal menginap di rumahnya Sunghoon lagi?

Mungkin ia punya saldo di m-banking?

Sunghoon dan Nicholas duduk sambil memakan satu slice pizza favorit mereka. "Pada kemana?" Tanya Nicholas.

"Jay nemenin Jake tidur, Euijoo gatau deh."

"Gue habis ngecek lantai atas, rumah ini bener-bener nyaman banget sumpah." Tiba-tiba Euijoo muncul di depan mereka. "Lo lo pada ga ganti baju?"

Nicholas tidak menjawabnya, malahan langsung melepas seragamnya dan sekarang ia hanya memakai kaus hitam pendek. Berbeda jauh dengan Sunghoon yang hanya melepaskan dua kancing atas seragamnnya. Dia pake kaus hitam juga, tetapi malas melepas seragamnya. Seperti ini pun lebih nyaman.

Mereka bertiga makan dengan tenang. Sesekali membahas tentang ekskul yang mereka ikuti. Euijoo dan Nicholas mengikuti ekskul basket, Jake mengikuti ekskul futsal, Sunghoon mengikuti ekskul voli dan Jay mengikuti ekskul musik. Jay merupakan drummer dari band sekolah mereka.

Ketika di pertengahan obrolan, lagi-lagi Sunghoon mendengar sesuatu yang terjatuh dari lantai 2. Ia berhenti mengunyah. Mencoba untuk menyimak suara itu dengan baik.

"Eh lo denger sesuatu gak?" Bukan Sunghoon yang nanya, melainkan Euijoo. Ternyata bukan dia saja yang mendengarnya.

"Denger sih, dari lantai dua 'kan?" Nicholas juga mendengarnya.

Ceklek ceklek

Mereka bertiga tersontak kaget di tempatnya. Terdengar suara seseorang yang berusaha membuka pintu dari ruangan bawah.

Perlu diingat, rumah ini bergaya Amerika. Jadi ada ruangan bawah untuk gudang, tempat air, dan lain-lain.

"Anjir siapa itu?" Bisik Nicholas yang sudah merinding. Pizzanya ia makan dengan buru-buru setelah mendengar suara itu.

Euijoo yang sudah kenyang hanya melotot takut. Jantungnya sudah tidak karuan. Ia mengumpat di samping Sunghoon, diikuti dengan Nicholas. Diantara mereka, yang paling berani hanya Sunghoon. Jadi, Sunghoon lah satu-satunya harapan mereka.

"Hoon, coba cek." Euijoo menyuruhnya.

Sunghoon masih bungkam di tempatnya. Bukannya takut, entah mengapa tiba-tiba pikirannya kosong. Lelaki tampan itu sama sekali tidak mendengar suara apapun lagi setelah suara dari ruangan bawah itu.

Euijoo dan Nicholas yang menyadari Sunghoon bengong itu langsung menggoyangkan tubuhnya untuk menyadarkannya. Tapi Sunghoon malah pingsan di tempat, hal itu semakin membuat mereka berdua panik.

"Eh kok pingsan sih? Hoon? Woi bangun!" Nicholas masih menggoyangkan tubuh Sunghoon, tetapi tetap saja tidak ada respon darinya.

"G-gue panggil Jay sama Jake dulu deh." Euijoo meninggalkan Nicholas dan Sunghoon di ruang tamu. Ia berlari kecil pergi ke kamar utama yang terletak di dekat taman belakang untuk membangunkan Jay dan Jake.

Duk!

Duk!

Duk!

Lagi-lagi suara itu muncul dari lantai 2. Sepertinya ada yang tidak menerima kedatangan mereka, tetapi Euijoo mencoba untuk tidak peduli. "Diem." Gerutu Euijoo kesal.

Ketika Euijoo sudah sampai di depan kamar utama, ia membuka pintu itu dan-

Ceklek

"Jake-"

Euijoo tercengang hebat ketika melihat Jay yang tidur di samping Jake melayang bebas di udara.

Posisi Jay telentang, tetapi melayang. Jay seperti sedang diangkat oleh makhluk lain. Melihat kejadian itu, kaki Euijoo gemetar tidak karuan, tubuhnya seperti tidak bisa bergerak saking terkejutnya.

"Ap-apaan ini?!"

"Kau tidak perlu berlagak akting seperti itu, Byun Euijoo." Seseorang berbisik di telinga kirinya, kemudian meniup telinga Euijoo lalu pergi.

Euijoo seperti kehabisan napas sekarang. Apa yang barusan terjadi? Melihat Jay tidur melayang dan juga seseorang berbisik kepadanya?

Rumah ini tidak beres. Batin Euijoo yang masih ketakutan.

Tiba-tiba Jake terbangun dari tidurnnya yang cukup sebentar. Lelaki itu masih belum menyadari apa yang terjadi pada Jay. Ia langsung duduk dan menyadari keberadaan Euijoo yang terdiam di depan pintu sana.

"Euijoo? Lo ngapain di situ diem aja?"

Euijoo tidak menjawabnya. Kedua bola matanya bergerak ke arah samping Jake. Karena penasaran, Jake mengikuti arah pandangan Euijoo. Tapi yang Jake lihat hanyalah Jay yang tertidur dengan pulas tepat di sampingnya.

Benar-benar tidur di atas kasur, tidak melayang. Tidak seperti yang Euijoo lihat tadi.

Dengan lemas, Euijoo terjatuh di sana. Ia bernapas tidak karuan seperti seseorang habis berlari jauh. Bulir keringat pun membasahi wajahnya. Jake yang masih belum mengerti ini semua langsung meminta penjelasan dari Euijoo.

"Ada apaan sih? Kok lo kaya kaget gitu?"

"Gue...gue-"

"Tck, nanti aja deh ceritanya. Tenangin diri lo dulu." Jake membantu Euijoo untuk bangun dari duduknya, tetapi Euijoo menolak dan ia menyuruh Jake untuk membangunkan Jay terlebih dahulu. Euijoo takut jika Jay ditinggal sendirian, mungkin kejadiannya akan lebih parah.

"B-bangunin Jay dulu."

Jake memandang aneh Euijoo sebentar lalu ia berjalan kembali ke kasur berukuran king size itu dan menggoyangkan tubuh Jay dengan kencang. "Bangun oi, pizzanya udah dateng." 

📍

O

2

📍

O2 ZONE | ilandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang