Jihoon menatap jenela dengan penuh harap.
"Sudah 100 tahun sejak kau dikurung, kau masih menunggu pria manusia itu?"
"Ahjusshi kenapa kau datang? "
"Aku hanya mengunjungimu. Kau bisa mengajak pohon ini bicara, sebagai teman ngobrol mungkin?, Ji.. ka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"OMG!!Yaa! Apa yang kalian lakukan"
Mata Jihoon dan Jeno membulat seseorang berada di atas ranjang menatap mereka dengan Horror.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Taeyong yang mendengar teriakan Johnny segera ke kamar putranya.
"Yakk!! kenapa teriak." -Taeyong yang habis mandi dan meminum coklat panas
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aha- ha- ha!..?" Johnny tertawa dan berusaha tersenyum manis. Mengatakan tidak apa-apa dan menyuruhnya kembali, karena tidak apa-apa.
Taeyong mengumpat, menutup kamar itu dengan keras, karena emosian.
"Psst!! Jeno kau tau, jika orang tua Jihoon tau anaknya hamil, kau dan aku akan mati" Johnny berbisik.
"Aku tahu, ahaha ahjusshi,, bisakah kau tidak melihat ke arah kami. " Jeno masih menindih Jihoon tidak mau ada yang melihat Jihoon di bawahnya keliatan bagian privatnya.
Jhonny berpaling, Jihoon yang melihat baju Jeno langsung menirunya, mata Jeno membulat, bagaimana bisa?
"Sudah kata Jihoon"
"Cepat sekali" Jhonny berbalik. Dan Jeno sudah membuang jaketnya, agar tidak sama persis seperti bajun Jihoon sekarang.
