Jihoon menatap jenela dengan penuh harap.
"Sudah 100 tahun sejak kau dikurung, kau masih menunggu pria manusia itu?"
"Ahjusshi kenapa kau datang? "
"Aku hanya mengunjungimu. Kau bisa mengajak pohon ini bicara, sebagai teman ngobrol mungkin?, Ji.. ka...
"Hah? Siapa ? Aku?" Tanya Jeno yang menunjuk dirinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Oh"- Taeyong
"Ayahmu adalah tetua angel tapi itu dulu" Lanjutnya
"Apa eomma juga- . . ."
"Ani, eommamu ini manusia. Aku tidak punya sayap. Tapi mungkin kau bisa mengeluarkan sayapmu."
Jeno kembali terkekeh.
"Eomma lagi ngeprank?" Tanyanya
PLAK
Taeyong menjitak kepala putranya.
"Lagi serius di bilang bercanda!"
"Aku tidak akan termakan candaan eomma 2x"
Taeyong yang marah tiba-tiba mendorong Jeno dari atas balkon
?
?
???
Jeno jatuh.
Jihoon tidak sampai menarik tangan Jeno
"And-
"Dwe-!" Jeno Slowmo
END
Canda
Jeno bergelantungan memegang pagar balkon.
Taeyong hanya menyelipkan rambutnya ketelinganya tanpa merasa bersalah.
"Ah ternyata kau benar-benar tidak mewarisi gen angel. Apa ku bilang! Si tua itu sembarangan bilang jika putranya akan dalam bahaya jika mereka tahu. Ternyata putraku manusia" Angguk Taeyong.
Jihoon masih berusaha menariknya.
Taeyong dengan canggung menarik putranya.
"Mian" Gumam sang bunda
Jeno mengumpat tentu saja.
"Eomma sadis, kau mau membunuhku?"
"YA!! dibawah ada air kau tidak akan mati!"
"Hiks.. eomma tidak sayang anak!"
"MIANN ANAKKUH!" Taeyong memeluk Jeno
Jihoon datar melihat drama tv di depannya.
"Kalian sudah selesai, aku mau pulang pay!" Keluhya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
