Chapter 4

14 4 0
                                    

Minggu, adalah hari yang sangat di nantikan oleh semua orang. Hari untuk bersantai setelah enam hari melakukan aktivitas yang cukup menguras tenaga dan pikiran.

Apalagi untuk Nara, sudah satu bulan lebih ia dikejar skripsi, berkali-kali revisi, dan untuk Minggu ini, ia telah bersantai. Mengapa? Karena skripsi yang ia kerjakan sudah diterima oleh dosennya, hanya tinggal menunggu sidang dan wisuda.

Tak terasa memang waktu berjalan begitu cepat. Ia masih ingat waktu ia duduk di bawah pohon di taman belakang kampus dan segala huru hara permasalahan yang menyangkut hubungannya dengan Taehyung.

Nara sangat sabar menghadapi sikap Taehyung yang semakin terlihat gelagatnya jika ia sedang melakukan suatu hal yang menyimpang.

Taehyung sekarang bukanlah Taehyung yang Nara kenal dulu. Kini Taehyung telah berubah menjadi seorang yang sangat pemarah dan selalu membesar-besarkan masalah sepele. Seperti, Taehyung akan marah jika Nara tidak mengirimkan pesan di pagi hari sebelum ia bangun. Atau akan sangat marah saat Nara lama tidak mengangkat telepon darinya. Taehyung akan memaki Nara dengan tuduhan Nara berselingkuh, ini, itu, dan sebagainya. Sampai pernah membuat Nara menangis, saking lelahnya ia menghadapi seorang Kim Taehyung.

Taehyung akan berlaku seperti itu kepada Nara, namun jika Nara yang melakukan hal itu, ia akan sangat marah bahkan mengancam untuk memutuskan hubungannya.

Nara sempat mempunyai pikiran untuk mengakhirinya juga, namun segera ia tepis, ia terlalu mencintai Kim Taehyung, sampai-sampai ia membutakan mata dan menulikan telinganya, membuang jauh-jauh tentang fakta Taehyung berselingkuh dengan yeoja lain.

Lisa sebagai sahabatnya sempat geram dengan kelakuan Nara. Namun apa boleh buat, Nara memang sangat keras kepala. Sekalinya tidak ya akan tidak seterusnya. Lisa sudah terlalu paham dengan sifat yeoja satu ini.

Sungai Han

Disini lah Nara dan Taehyung berada. Taehyung meminta Nara untuk datang ke tempat ini untuk membicarakan satu hal yang menurutnya penting.

"Nara, kita temenan aja ya"

Nara yang kaget tak serta-merta menjawab pernyataan Taehyung. Nara tersenyum kecut, bahkan matanya sudah merah dan berair.

Setelah apa yang dia lakukan untuk mempertahankan hubungannya, dengan seenak jidatnya Taehyung meminta untuk menjadi hanya sebatas teman? Daebak. Berikan tepuk tangan untuk ketidak warasan seorang Kim Taehyung.

Nara mengalihkan pandangannya, belum menjawab. Mulutnya rasanya kelu untuk sekedar memaki kecil seorang Kim ini.

"Ra?"

"Kita udah berapa tahun Tae?"

"Mungkin tiga setengah tahun"

Nara memandang mata Taehyung dan tersenyum manis. Senang Taehyung masih mengingat usia hubungannya. Namun hancur bersamaan dengan pernyataan tadi.

Nara menundukkan kepalanya, menjatuhkan air matanya ke tanah. Lalu mengusap pipinya yang terkena lelehan air mata dengan kasar. Menatap mata Taehyung lagi. Lama.

"Apa kamu pikir mempertahankan hubungan itu mudah?" Hening, Taehyung tidak menjawab, hanya menatap yeoja dihadapannya

"Apa alasan kamu mau kita putus? Jujur Kim Taehyung" sedikit menekan bagian namanya.

Hening, masih belum ada jawaban dari Taehyung, masih menatap yeoja dihadapannya.

"Udah punya yang baru?" Nara bertanya sembari menyodorkan ponselnya yang menampilkan foto-foto Taehyung bersama dengan 'dia'. Taehyung sempat tertegun melihat banyak foto di ponsel Nara.

I'm SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang