Chapter 14

18 1 0
                                    

"Tae!!" "Bangun Tae!!" "Woy!!"

"Gila Lo" "cepetan bangun woy udah siang"

Jimin mengguncang tubuh Taehyung, sudah sangat lama namja itu tertidur. Bahkan sekarang tubuh namja itu bergetar hebat. Sudah biasa memang jika tidur, pagi-pagi nya tubuh Taehyung bergetar hebat, bahkan pagi ini tubuhnya demam. Jimin sudah paham jika sahabatnya ini sedang mimpi tentang masa lalunya.

Taehyung mengerjapkan matanya, pening kembali mendera kepalanya, keringat dingin bercucuran di seluruh tubuhnya sampai bajunya basah. Wajahnya terlihat pucat. Bahkan ia mencengkram dada sebelah kirinya karena sakit.

"Tae, Lo gapapa?" Yang ditanya tak menjawab, malah semakin kuat mencengkram dadanya. Wajahnya bertambah pucat. Jimin semakin panik melihat sahabatnya dalam keadaan seperti ini.

"Tae, Tae, Tae bangun Tae" Jimin panik melihat Taehyung tak sadarkan diri.

Merasa bingung tak tau harus melakukan apa, ia dengan cepat meraih ponselnya, menelepon Jungkook untuk segera datang ke apartemen nya.

Setelah Jungkook sampai di apartemen mereka langsung membawa Taehyung ke rumah sakit. Untuk kesekian kalinya sahabatnya ini penyakitnya kambuh hanya karena mimpi.

Sudah terhitung empat bulan dari kematian Nara, kondisi Taehyung semakin lemah. Lemah fisik serta batinnya.

Rasa bersalahnya kepada Nara selalu menghantui pikiran Taehyung, sehingga ia tak pernah lepas dari pemikiran Nara. Ditambah lagi rasa rindu kepada kekasihnya.

Entah lah Taehyung kini terlihat seperti orang yang tak pernah mengurus penampilannya lagi. Rambutnya gondrong, kumis yang jarang di cukur. Terlihat seperti orang yang sangat depresi.

~

"Kenapa Tae hyung bisa sampe gini lagi, hyung"

"Biasa"

"Mimpi lagi" Jimin hanya mengangguk lesu.

Mereka tak memberi tau kabar ini kepada orang tua Taehyung, sengaja, karena memang ini permintaan Taehyung sendiri, segila-gila nya Taehyung, ia masih memikirkan keluarganya, tak ingin membuat keluarganya terus-terusan khawatir kepadanya.

"Tae, syukurlah Lo udah bangun"

Tae mengerjapkan matanya, menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina nya, memandang sekitar. Sudah bisa ditebak, ia sudah hafal dengan nuansa putih dan bau obat, pasti ia kembali ke rumah sakit. Hah, membosankan.

Taehyung memang sering ke rumah sakit karena penyakitnya yang kambuh. Jantungnya sudah rusak, dan semakin rusak ketika selama empat bulan ini Taehyung sering mabuk untuk menenangkan pikirannya katanya. Namun tidak ada bedanya, ia tetap memikirkan kekasihnya yang telah meninggal.

Jimin dan sahabtnya yang lain sudah sering menasehati namun Taehyung memang keras kepala.

Setelah kejadian itu Taehyung menjadi sangat pendiam, sering melamun. Ketika Jimin bekerja menggantikannya, sebenarnya Jimin tak berani meninggalkan Taehyung sendiri, ia takut terjadi sesuatu saat ia meninggalkan Taehyung bekerja. Sehingga ia setiap jam makan siang harus kembali ke apartemen untuk memastikan keadaan sahabatnya ini.

"Hyung, kookie comeback"

"Brisik lo, Tae baru sadar" Taehyung hanya menampilkan senyum tipisnya

"Hyung makan ya, kookie udah beliin bubur buat Lo. Kalo ga dimakan pokoknya kookie marah" Jungkook tau kelemahan Taehyung memang tidak bisa menolak permintaannya, secara kan Jungkook magnae di gengnya. Jadi dengan ancaman itu berharap Taehyung hyungnya mau menuruti untuk makan.

"Gue cuma mau Nara, Jim, kook" menatap manik mereka penuh harap.

"Sembuh dulu, setelah Lo boleh pulang kita janji bawa Lo ke makam" Taehyung langsung menyetujui tawaran itu, ia mengangguk dan tersenyum tipis. Lalu mulai memakan makanan yang telah dibelikan sang magnae

Melihat Taehyung makan dengan lahap membuat Jimin dan Jungkook senang. Setidaknya untuk kali ini Taehyung tak sudah di suruh untuk makan.

~

Kini mereka tengah dalam perjalanan menuju pemakaman Nara. Semua sahabat Taehyung ada untuk menemani. Setelah mendapat perawatan di rumah sakit selama empat hari yang membuat namja tampan itu bosan, kini ia senang karena akan bertemu dengan kekasihnya, rasanya sangat rindu dengan kekasihnya itu. Gila

"Annyeong Nara, chagi, ini aku, aku dateng sama mereka semua, kita bawa bunga kesukaan kamu Ra, Ra aku kangen. Ajak aku ke tempat kamu ya, aku cape, aku ga mau ngrepoti mereka lagi Ra"

"Tae Lo ngomong apa, disini ga ada yang merasa direpoti dan Lo ga ngrepotin kita. Jangan kaya gini, kita berusaha buat Lo sembuh" Taehyung mendapat omelan gratis dari sang tertua, Seokjin.

Taehyung hanya memandangi batu nisan Nara, ia ingin sekali bertemu dengan kekasihnya itu. Tapi ketika ia berbicara ingin ikut dengan Nara, ia selalu mendapat omelan dari para sahabatnya.

"Tae pulang ya, mendung pasti bentar lagi ujan" Jimin mengajak Taehyung untuk kembali dengan sangat halus, ia tak mau menyinggung perasaan Tae, pernah waktu itu Taehyung mengamuk karena dipaksa untuk kembali ke apartemen, berakhirlah Taehyung yang kembali kambuh, harus di rawat lagi di rumah sakit. Jimin tidak mau itu terjadi lagi.

Taehyung belum merespon, Jimin mengusap bahu Taehyung memberi pengertian, sampai akhirnya Taehyung berdiri menghadap Jimin.

Lalu mereka kembali ke mobil untuk menuju apartemen, tak lama setelah masuk mobil hujan turun deras. Bersamaan dengan hujan turun, air mata Taehyung pun ikut turun.

Jimin dan Yoongi merengkuh tubuh Taehyung yang bergetar, menenangkan sahabatnya. Sampai akhirnya Taehyung tertidur di pelukan mereka berdua.

Anak yang lain yang melihat sebenarnya merasa iba dengan Taehyung. Tidak tega melihat Taehyung yang dulu selalu bertingkah konyol kini menjadi pendiam dan sering menangis. Mentalnya sangat down.

Sampai di apartemen mereka tak membangunkan Taehyung, membopong Taehyung dan meletakan di tempat tidurnya lalu menyelimuti hingga batas dagu.

Hai readers nim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai readers nim

Gimana sama ceritanya? Makin ga jelas? Makin berantakan?

Apapun itu, makasih ya udah mau baca cerita aku ini.

Jangan lupa ya tinggalkan jejak kalian dengan menekan bintang dan berikan komentar kalian ya😊

See you💜💜

I'm SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang