Chapter 8

12 2 0
                                    

Tiga bulan bukanlah waktu yang panjang, ya, dalam waktu tiga bulan yang akan Kim Nara dan Kim Taehyung akan melakukan pernikahannya.

Bahkan hari ini sudah terlewati enam minggu. Selama enam minggu terakhir, mereka benar-benar mempersiapkan untuk acara pernikahannya, mulai dari penentuan gedungnya, catering nya, busananya, undangannya, make over nya, dan masih banyak lagi.

Meskipun mereka berdua sibuk dengan pekerjaannya, mereka selalu menyempatkan untuk mencicil segala keperluan untuk pernikahannya nanti.

Setelah wisuda, Taehyung memegang perusahaan cabang milik appanya. Nara pun sekarang yang memegang kendali atas perusahaan appanya. Setelah wisuda, mereka benar-benar disibukkan dengan pekerjaan. Meskipun waktu itu sempat terhambat karena Nara yang memiliki sakit mental. Tidak masalah, semua masih dalam kendali.

Hari ini, mereka ingin meluangkan waktu untuk sekedar bersantai, selama enam minggu mereka selalu dikejar waktu, pekerjaan dan persiapan acara pernikahannya.

Mereka datang ke sungai Han. Tempat yang dulu bersaksi mereka berpisah, kini tempat itu pula yang bersaksi mereka bersama lagi.

Duduk di tepi sungai, memandang aliran sungai yang tenang, ikut menenangkan jiwa mereka.

Taehyung memasrahkan kepalanya pada bahu Nara, menyembunyikan wajahnya pada ceruk Nara, menghirup harum segar aroma tubuh Nara, membuat Taehyung nyaman. Sama seperti dulu.

Nara mengusap kepala Taehyung penuh afeksi. Seakan Taehyung adalah harta paling berharga. Ya, memang benar. Setelah berpulangnya kedua orang tua Nara ke sisi Tuhan, Nara tidak mempunyai harapan sama sekali. Namun dengan sabarnya Taehyung menemaninya dalam kondisi susah, membuatnya perlahan-lahan menaruh harapan lagi kepada namja itu.

"Tae, ga usah di endus-endus lehernya, aku geli"

"Wangi, enak. Nyaman" hening

"Ra" Nara menolehkan wajahnya menatap Taehyung

Nara terkejut, matanya membola, ia kaget karena mendapat serangan mendadak dari Taehyung, ia menempelkan bibirnya pada bibir Nara. Taehyung mengubah posisi menjadi duduk, tangannya menekan ceruk Nara, memperdalam lumatannya pada bibir Nara. Merasa tidak ada respon dari Nara, Taehyung menggigit kecil bibir Nara, membuat Nara ikut melumat bibir Taehyung. Setelah lama mereka larut dalam pagutan cinta, mereka melepas pagutan itu, saling menatap dalam manik matanya. Merasakan degupan jantung yang sudah tak beraturan, tersenyum manis. Lalu Taehyung mengecup kening Nara. Memberikan kasih sayang paling besar kepada kekasihnya.

"Aku laper Tae" ujar Nara kepada Taehyung

"Ayo makan. Mau makan apa?"

"Aku pengen ramyeon"

"Kajja!!" Beranjak pergi meninggalkan sungai, berjalan sembari menggandeng tangan Nara, seperti pasangan-pasangan lainnya.

Mereka berdua makan ramyeon di sebuah kedai kecil. Jangan salah, meskipun kecil tapi rasa ramyeonnya tidak kalah enak dari restoran bintang lima. Kedai ini juga cukup terkenal, terbukti, setiap harinya kedai ini selalu ramai dikunjungi orang, kebanyakan pelajar dan mahasiswa, ya karena harganya yang cukup murah, dan porsinya lumayan banyak. Ah ini seperti surganya pelajar.

Selesai makan Taehyung mengantarkan Nara pulang, ingin hati ia mengajak Nara untuk menonton di bioskop, tapi niatnya ia urungkan, melihat Nara yang sepertinya sudah lelah, buktinya sekarang Nara tertidur di dalam mobil. Taehyung tersenyum tipis melihat betapa imutnya Nara saat tidur.

Menggendong Nara membawanya ke kamar Nara, di rumah ternyata sudah ada Lisa. Setelah meletakan Nara di kasur, Taehyung mengecup bibir dan kening Nara pelan, takut membangunkan Nara. Setelah itu ia berpamitan untuk pulang.

Lisa sudah sangat maklum dengan perlakuan manis Taehyung, ia memang seperti itu sejak dulu. Namun Lisa senang jika Taehyung memperlakukan Nara semanis itu, rasanya ada kepuasan dalam hatinya.

Lisa ikut membaringkan tubuhnya di sebelah Nara, ia lelah seharian ia harus mengurus pekerjaannya. Lisa tidak melanjutkan perusahan appanya, perusahaan appanya masih di pegang sendiri oleh appanya, sampai ia tiada, setelah ia tiada maka otomatis perusahaan akan menjadi milik Lisa secara sah.

Lisa kini bekerja menjadi seorang model. Dengan tubuh yang proporsional sepertinya, membuat banyak agensi yang tertarik untuk menawarkan tawaran menjadi model kepada Lisa. Itu pekerjaan yang melelahkan, meskipun terlihat sepele.

 Itu pekerjaan yang melelahkan, meskipun terlihat sepele

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo readers nim,

Masih setia baca ceritaku atau tidak nih?

Semoga kalian suka ya

Jangan lupa tekan bintang dan komentar biar author semangat nulisnya

Ga pernah bosen pokoknya ingetin kalian😊

Thank you💜💜

I'm SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang