Chapter 6

11 2 0
                                    

"Ra, sorry ya gue cuma bisa nganter Lo sampe sini, gue buru-buru soalnya"

"Gapapa, thanks ya udah dianter. Hati-hati di jalan" Nara tersenyum kepada Lisa, lalu Lisa pergi meninggalkan Nara di pemakaman.

Hari ini Nara mengambil cuti bekerja, hari ini adalah bertepatan dengan hari kematian kedua orang tuanya untuk yang ke satu tahun.

Nara berjalan memasuki area pemakaman, membawa dua bouqet bunga lili, kesukaan kedua orang tuanya.

Nara mendudukan bokongnya di tanah, ditengah-tengah makam omma appanya. Meletakkan bunga lili di samping batu nisan masing-masing. Memanjatkan doa paling indah untuk hadiah. Meski setiap hari Minggu Nara akan ke makam di temani Lisa, namun saat ini adalah hari yang sangat harus diingat.

Kini Nara tidak lagi berada di apartemennya, apartemennya kosong, Lisa pun menemani Nara di rumah. Itu apartemen peninggalan kedua orang tuanya. Perusahaan appa Nara sekarang juga Nara yang mengurus, dibantu dengan ahjushi.

Bagaimana hubungan Nara dengan Taehyung? Baik, bahkan sangat sangat baik.

Flashbac on

Nara masih sangatlah labil, terkadang ia juga melakukan hal yang tidak terduga, seperti menyayat tangannya sendiri, lalu menangis. Waktu itu, kondisi Nara sangatlah memprihatinkan. Taehyung selalu bersedia mengawasi Nara di bantu oleh Lisa juga.

Sampai pada akhirnya Nara sembuh, meski masih suka melamun. Namun Taehyung dengan sabarnya selalu mengajak Nara berkomunikasi untuk mencegah Nara kembali pada alam bawah sadarnya.

Hubungan mereka kian membaik, bahkan sangat baik. Nara kembali tidak bisa hidup tanpa Taehyung lagi. Taehyung pun belajar untuk menghargai Nara.

"Ra, kamu mau ga balikan lagi sama aku? Aku tau kesalahanku tak termaafkan. Tapi aku ingin menebus kesalahanku Ra. Kamu mau kasih aku kesempatan?"

"Dengan kondisi aku yang setengah gila ini? Kamu jangan becanda Tae, banyak yeoja yang lebih waras dari aku"

"Aku bilangnya aku ingin memperbaiki kesalahanku kan? Aku tidak ingin yang lebih sempurna dari kamu. Ah mungkin kamu mikirnya karena aku udah jadi namja bejat, makanya kamu ga mau"

"Tae bukan masalah itu ya, tapi aku setengah gila, kenapa kamu yang mau?"

"Aku mau sembuhkan kamu, aku mau nebus semua kesalahanku, aku mau kita baik-baik aja kaya dulu" Taehyung menundukkan kepalanya. Merasa malu mungkin, karena telah melakukan hal yang kelewat bodoh.

"Senyum dulu" Taehyung menuruti perintah Nara. Tanpa disangka Nara malah mengecup pipi Taehyung, tentu Taehyung kaget dengan serangan dadakan itu. Namun berhasil membuat pipinya berubah menjadi semu merah muda. Taehyung tersipu, Nara tersenyum melihat tingkat menggemaskan namja di hadapannya ini.

"Aku terima kamu dengan segala kekurangan dan masalalu kamu. Aku akan sembuh sama kamu, aku akan buat kamu bahagia lagi kaya dulu, aku akan lakuin apapun untuk kamu dan hubungan kita" Taehyung tersenyum

"Harusnya aku yang bilang gitu, kamu yeoja, ga boleh" sembari mencubit gemas hidung Nara

"Loh emangnya kenapa?"

"Karena tugas untuk melindungi itu tugasnya namj-" belum selesai Taehyung berbicara Nara lagi lagi menyela ucapannya

"Tugas kita berdua" jawab Nara sembari memamerkan senyum manis yang menampilkan rentetan gigi kecilnya, bisa-bisa membuat Taehyung diabetes.

Karena gemas dengan kelakuan yeoja nya ini, Taehyung perlahan-lahan mendekatkan bibirnya dengan bibir Nara. Lalu chup~

Kedua tersenyum manis, saling menatap dengan penuh kasih sayang. Lalu berpelukan seperti Teletubbies.

I'm SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang