"Nara, kamu ga mau bangun chagi? Kamu ga mau lanjutin pernikahan kita? Apa disana sangat indah sampai kamu ga mau bangun?"
"Bogoshipo Nara"
Taehyung selalu meracau ketika menunggu Nara, dengan sabarnya ia selalu menunggu disamping ranjang Nara. Meski ia baru saja pulih, namun ia tak ingin berjauhan dengan kekasihnya ini.
Taehyung hanya ingin Nara cepat sadarkan diri. Hanya itu.
Sudah seminggu lebih terhitung setelah kejadian itu. Bahkan Taehyung sudah diperbolehkan pulang oleh dokter. Namun Nara belum menunjukkan perkembangannya.
Nyonya Kim, paman Min, dan sahabatnya mengerti keadaan Taehyung. Ia pasti sangat takut Nara nya tidak akan bangun.
Rasa bersalah Taehyung kembali muncul. Belum sempat ia menebus kesalahannya yang dulu, kini ia berbuat kesalahan lagi. Membuat Nara menjadi seperti ini, sungguh dalam hati Taehyung kini hanya diselimuti rasa bersalah.
Taehyung selalu berharap kepada Tuhan untuk memberinya kesempatan memperbaiki kesalahannya, namun kini Tuhan sedang mengujinya lagi.
Sahabat dan keluarganya sebenarnya sangat merasa sedih melihat perubahan sikap Taehyung yang seperti ini. Namun Taehyung sama seperti Nara, keras kepala.
Taehyung hanya bisa memperhatikan wajah dan tubuh Nara yang penuh dengan alat medis. Memprihatinkan.
Hanya bisa memperhatikan dan meracau, merapalkan doa untuk kesadaran Nara nya. Selalu berusaha untuk mengajaknya bicara berharap Nara meresponnya.
Taehyung merasakan kepalanya yang pening serta bahunya tak lagi sanggup untuk menopang tegap badannya. Ia berniat untuk keluar dari ruangan sebelum terjadi sesuatu. Namun ketika berdiri, rasanya semua gelap dan tak lagi bisa merasakan apapun.
Suara gaduh terdengar sampai luar ruangan, dengan cepat mereka menghampiri ke dalam dan betapa terkejutnya melihat Taehyung yang telah tak sadarkan diri.
"Taehyung, Taehyung, kamu kenapa nak"
"Kalian semua bantuin bibi bawa Taehyung ke UGD"
Tanpa ba bi bu, mereka menggotong tubuh Taehyung. Kebetulan sahabat Taehyung ada di rumah sakit semua, karena sekarang hari Minggu.
Dokter memeriksa keadaan Taehyung. Nyong Kim dan yang lainnya menunggu di luar ruangan. Di ruang ICU, hanya ada Lisa dan paman, ya seperti biasa.
"Dokter bagaimana keadaan anak saya"
"Keadaan anak ibu baik, hanya saja jangan biarkan untuk terlalu membebankan pikirannya, ia masih dalam tahap pemulihan. Jangan terlalu lelah dan banyak pikiran"
"Baik dokter, terima kasih"
"Kalau begitu saya permisi"
Nyonya Kim masuk ke dalam ruangan, menunggu anaknya sadarkan diri. Sahabat Taehyung sebagian ada yang kembali ke ruang ICU, ada yang menunggu Taehyung di luar.
Di ruang ICU ada Lisa. Hanya diam, merapalkan doa dalam hati benaknya. Sangat berharap Nara segera sadar.
Lisa memegang tangan Nara, dingin. Rasanya ada batu yang menghimpit dadanya ketika merasakan betapa dinginnya tangan Nara, selama ini Lisa tidak pernah merasakan tangan Nara dingin, selalu hangat. Seketika air matanya tak bisa ia tahan, ia juga takut sahabatnya tidak pernah bangun. Semuanya takut.
Sampai Lisa merasakan ada gerakan kecil dari jari tangan Nara yang Lisa genggam. Lisa mendekatkan tubuhnya ke tubuh Nara, ia juga memencet tombol merah. Tak menunggu waktu lama dokter dan perawat telah sampai ke ruangan, menimbulkan kekhawatiran semua orang yang menunggu di luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry
Fanfiction"Seandainya waktu bisa diputar, akan ku gunakan untuk memperbaiki kesalahan yang pernah ku lakukan kepadanya" -kth "Nara, kembalilah. Ku mohon, aku ingin menebus semua kesalahanku" -kth ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Kisah tentang seorang namja yang...