Pendekatan

82 3 1
                                    

***

Reyhan tiba disebuah rumah sederhana namun elegan dan memarkirkan mobilnya.

"Assalamuallaikum.." Ucap Reyhan memasuki rumahnya.

"Waalaikumsalam, Rey udah pulang nak?" Ucap wanita yang sudah berumur tersebut.

"Iya Bun, Papah udah pulang?" Ucap Reyhan seraya mencium tangan mamihnya.

"Belum. Kamu udah makan?"

"Belum Bun, Rey keatas dulu. Mau mandi, gerah."

"Langsung turun, terus makan."

Reyhan menaiki tangga yang menuju lantai dua, tepat dimana kamarnya berada. Reyhan melemparkan tasnya ke kursi dan menjatuhkan tubuhnya di atas kasur tanpa melepas sepatunya.

"Jodoh emang gak kemana,buktinya sekarang dia jadi partner organisasi gue. Tuhan emang baik, mendekatkan apa yang seharusnya dekat. Gak sia-sia juga gue jadi presma." gumam Reyhan terkekeh mengingat jika sekarang gadisnya akan selalu ada di sampingnya.

"Gue lupa belum solat anjir." Buru-buru Reyhan masuk ke kamar mandi melakukan ritualnya.

1 hour laters...

Reyhan sudah selesai mandi dan solat. Rasanya hari ini adalah hari paling lelah diantara hari lainnya.

"Rebahan dulu abis itu gue kebawah" Ucap Reyhan memejamkan mata.

5 detik kemudian..

DORRR... DORRR... DORRR...
Terdengar gedoran pintu begitu keras, memekakan telinga Rey.

"REY BUKA WOYYYY." Teriak manusia di luar kamar Reyhan.

DORRR... DORRR... DORRR
Gebrakan itu terdengar lagi dan lagi.

Arghhhh.... teriak Reyhan didalam kamar.

Reyhan berjalan mendekati pintu,dan
"Lo apa-apaan sih, berisik tau gak?!" Ucap Reyhan kesal.

"Hehehehe" Airin cengengesan gak jelas dan berjalan memasuki kamar Reyhan.

"Maen nyelonong aja lo."

"Lo udah tau Diva sekum Rey?" Tanya Airin sambil berguling-guling diatas kasur Reyhan. Jangan lupakan, Airin tau bahwa sepupunya ini menyukai sahabatnya sejak masuk kuliah. Airin tau karena mulut embernya Dewa .

*flashback

Terlihat sekarang rumah Rey berantakan karena adanya makhluk menyebalnya seperti sahabatnya, dan yah jangan lupakan sepupunya Airin yang selalu ngintil kemanapun juga.

"Ay ay sini deh dede wawa mau ngomong." Ucap Dewa menyuruh Airin mendekat.

"Apaan wa?"

"Lo tau Diva?" Airin mengangguk polos.
Reyhan sudah menatap Dewa tajam dan menantikan apa yang selanjutnya Dewa katakan.

"Lo kenal sama orang yang namanya Diva Ratulena?" Tanya Dewa sekali lagi.

"Ih cepet apaan, Diva tuh sahabat gue."

"Nah, Diva tuh gebetan si Rey tau,digebet sejak zaman ospek, yakan Rey?" Ucap Dewa menatap Rey dan Rey menatap Dewa tajam.

"WHATTT? BENERAN WA?" Teriak Airin kaget. Reyhan memutar bola matanya malas.

"Mulut lo wa aduh, non akhlak banget" Ucap Devan.

"Tau nih disuruh diem juga" Timpal Bagas yang disetujui Januar.

"Lah nambah satu orang mah gapapa. Lagian ni anak sepupu Rey." Bela Dewa

Presma's Love JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang