Empat

7.4K 576 2
                                        

'Setidaknya kalau aku mati aku tidak lagi terkurung di tempat terkutuk ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Setidaknya kalau aku mati aku tidak lagi terkurung di tempat terkutuk ini..' Sedetik kemudian tubuh New terbanting menembus permukaan air dan tenggelam. New tidak berusaha menyelamatkan diri, membiarkan tubuhnya semakin tenggelam ke dasar kolam dengan mata memejam dan perlahan menjadi gelap. Entah berapa banyak air kolam yang tertelan olehnya, nafasnya sesak dan paru-parunya terasa mau pecah.

'Oh Tuhan, Apakah aku benar-benar akan mati saat ini.'

Ketika New mulai kehilangan titik kesadarannya, terdengar ceburan lain yang tidak kalah kerasnya. Tidak lama kemudian sebuah lengan mengangkat tubuhnya, kemudian membawanya ke permukaan. Tubuh lemasnya dibaringkan di lantai, kemudian merasa perutnya ditekan seseorang hingga akhirnya New memuntahkan air kolam yang tadi sempat keluar. New berkali-kali terbatuk dan paru-parunya terasa sakit karena hantaman yang begitu keras saat dia terjatuh.

'Siapa yang telah menyelamatkanku?' Mata New mulai buram dan kesadarannya semakin menghilang ketika suara orang itu terdengar menenangkan diatasnya.

"Panggil Dokter!"

Itu suara Tay. Apakah Tay yang telah menyelamatkannya? Tapi kenapa laki-laki berhati iblis itu menyelamatkannya? New membatin di sela kesadarannya.

*****

Tay keluar dari dalam kamar mandi dengan rambut yang masih basah, membiarkan pakaiannya yang basah tergeletak begitu saja di atas lantai setelah menggantinya dengan yang kering.

Kemarahan masih meliputi pikiran Tay saat dia melihat Off berdiri di kamarnya masih dengan wajah penuh memar dan luka bekas pukulan Tay yang sepertinya sudah diobati.

"Bagaimana keadaannya?" Tanya Tay dingin.

"Dokter sedang memeriksanya, paru-parunya banyak kemasukan air." Jelas Off, "Lalu, bagaimana dengan anda sendiri Tuan Tay? Apakah anda tidak apa-apa? Anda terjun dari lantai dua seperti itu hanya untuk menyelamatkan laki-laki itu" Ucapan Off terhenti saat Tay memberikan tatapan tajam.

"Sebenarnya tadi aku berniat membunuhnya." Jelas Tay, mengambil handuk dari lemari kemudian menggosok rambut basahnya.

"Kalau begitu, kenapa anda menyelamatkannya?"

Tay membalikkan tubuhnya, "Karena aku telah memutuskan kalau dia belum saatnya mati." Jelasnya, "Dan kau. Kenapa kau sengaja membiarkannya lolos begitu saja?" Lanjutnya, menatap Off dengan kilatan amarah terpancar dari matanya.

Off balas menatap Tay, terdapat keterkejutan di matanya sesaat sebelum kembali memasang wajah datarnya, "Saya tidak sengaja membiarkannya lolos."

"Kau pikir aku bodoh?" Suara Tay menajam, "Kau adalah orang kepercayaanku yang paling berpengalaman. Tidak mungkin kau bisa terperdaya oleh laki-laki lemah sepertinya, kecuali kau memang membiarkan dirimu diperdaya."

Off menundukan kepalanya, "Maaf Tuan, Saya memang ingin membebaskannya karena saya takut kalau dia akan membawa masalah untuk anda."

Tay melempar handuknya dengan marah ke sofa, "Dua kali kau mengambil keputusan sendiri tanpa sepengetahuanku. Sekali lagi kau berbuat kebodohan yang membuatku repot, bukan hanya pukulan yang akan kau dapatkan, tapi aku akan menghabisimu secepat aku bisa." Suara ancaman Tay bagaikan janji dari malaikat maut yang membuat bulu kuduk Off berdiri.

The Revenge (TAYNEW VER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang