Sepuluh

6.5K 487 35
                                        

Lewat tengah malam Tay masuk ke dalam kamar inap New. Saat dia masuk, New sudah tertidur pulas. Dengan langkah pelan tidak bersuara, Tay berjalan menuju tepi tempat tidur dan memandangi New di samping ranjang.

Lelaki ini benar-benar manis, batin Tay. Wajah New begitu damai saat dia terlelap. Kadang Tay berfikir, disela sifat New yang begitu pembangkang dia adalah sesosok lelaki yang begitu polos dan menggemaskan.

Tay membungkukan badannya, kemudian menyentuh pelan pipi chubby New yang begitu lembut. New mengerang pelan sedikit terusik, kemudian mengubah posisi tidurnya.

Tay kembali menunduk, mengambil resiko dengan mengecup bibir New, dan merasakan manisnya bibir cherry itu. Awalnya bibir Tay hanya menempel, tetapi baginya bibir New amat sayang untuk di sia-siakan hingga ciuman itu berlanjut terus menjadi melumat yang memabukan dan membangkitkan gairahnya.

*****

New mengeliat merasakan gelenyar panas menjalar diseluruh tubuhnya saat bibirnya terasa nikmat dilumat oleh seseorang. Dengan lemah New mengerjap, setengah tidur membuka matanya. Lelaki itu, yang sedang membungkuk diatasnya dan melumat bibirnya adalah Tay Tawan.

Tay menghentikan lumatannya pada bibir New kemudian menatap mata New saat menyadari pria cantik itu terbangun. Dengan lembut jemari Tay menelusuri pipi cubby New, lalu bibirnya mengikuti jejak jemarinya.

New mengerjapkan matanya. Ini pasti mimpi, pikirnya. Tay Tawan di dunia nyata tidak mungkin selembut ini, pria itu pasti akan langsung menyiksanya, memperkosanya, atau memperlakukannya dengan kasar.

Ini pasti mimpi, karena sebelum tidur tadi New berbaring dengan gelisah, mencoba menghapus memori bercintanya dengan Tay yang seolah-olah selalu muncul dalam benaknya.

Dan karena ini mimpi, New berfikir kalau tidak ada salahnya untuk menikmati sentuhan lembut itu. New tersenyum, lalu menyentuh pipi Tay dengan lembut, membuat tubuh lelaki tampan itu dalam sekejap menjadi kaku karena terkejut merasakan sentuhan lembut jari-jemari New dipipinya.

New langsung menarik tangannya panik, apakah dalam mimpinya ini Tay akan berubah lagi menjadi pria berhati iblis dalam dunia nyata yang jahat?

Ternyata perkiraan New salah, Tay dalam dunia mimpi ini sangat lembut dan penuh kebaikan. Lelaki itu memegang tangan kanan New dan meletakannya kembali di pipinya.

"Sentuhlah aku dimanapun kau suka. Jangan berhenti." Bisik Tay parau penuh gairah.

New tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, ini benar-benar mimpi yang sangat menyenangkan. Di bawah tatapan tajam Tay, New menyusurkan jemari-jemari lentiknya di wajah Tay, mengagumi setiap kesempurnaan yang terpatri disana. Ketika jemarinya hampir menyentuh bibir Tay, lelaki itu meraih tangannya, dan mengecup lembut satu persatu jari-jemari itu.

Tay menggulingkan tubuhnya ke samping tubuh New. Ranjang rumah sakit yang tidak begitu besar itu membuat tubuh mereka begitu rapat, tangan Tay kembali menggenggam jemari New, lalu menyentuhkannya pada kejantanannya yang sudah sangat menegang.

"Sentuh aku, baby!" Bisik Tay parau.

Wajah New memerah merasakan kekerasan yang panas di telapak tangannya, dengan lembut Tay membuka ikat pinggangnya, lalu menurunkan celana yang dikenakannya. "Rasakanlah tubuhku yang amat sangat merindukanmu."

New meremas kejantanan itu dan membuat Tay mengerang. Melihat Tay benar-benar bergairah atas sentuhannya membuat New merasa senang. Ini adalah mimpi erotis terbaik yang pernah dia alami.

Tay membiarkan jemari New bereksplorasi ditubuhnya. Dan ketika bibir New dengan penuh keingintahuan mengecup kejantanannya, lelaki bertubuh atletis itu mengangkat kepala New dan menatapnya tajam penuh gairah.

The Revenge (TAYNEW VER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang