Bab 5

4.8K 727 81
                                        

Kepada jodoh yang masih dirahasiakan, semoga Allah menuntunmu menujuku.

-Kapan Nikah?-

@nurhoiriah16_

🕊🕊🕊

Pukul delapan kurang lima belas menit Astri baru sampai di kantor. Setelah melakukan fingerprint di meja resepsionis, dia pun berjalan menuju lift hendak ke ruangannya. Tidak berselang lama pintu lift terbuka, Astri segera memasuki lift tersebut.

Tatkala di dalam lift, handphone Astri berbunyi. Tertera nama Stefan, gadis itu segera mengangkatnya. Walaupun sebenarnya dia sangat malas jika harus bertelepon dengan bos resenya itu.

"Selamat pagi Pak, ada yang bisa saya bantu?"

"Astri, hari ini Papa saya akan ke kantor. Kalau beliau tanya kemana saya, kamu bilang saja kalau saya sedang ada perjalanan bisnis ke Bali."

"Tapi Pak, kalau beliau tanya tentang dokumen, tiket dan sebagainya bagaimana, Pak?"

"Kamu tinggal kasih tahu, kalau kamu sudah mempersiapkan semuanya, kemarin kan kamu sudah pesankan hotel dan tiket saya. Tinggal bilang saja begitu."

"Iya sih Pak, cuma kan itu tiket dan hotelnya buat liburan bukan perjalanan bisnis."

"Sudah Astri, pokoknya kamu harus turuti perintah saya! Kalau enggak, kamu saya kasih SP!"

"I...iya Pak."

Tepat dengan pintu lift terbuka, Stefan mengakhiri teleponnya. Astri pun mendengus kesal. Baru beberapa langkah berjalan hendak ke ruangannya, terlihat lelaki setengah baya dengan postur tubuh tinggi dan berwajah bule keluar dari ruangan CEO.  Lelaki setengah baya itu bernama Aldrich Sanjaya Barayev, yang tak lain Ayah dari Stefan Sanjaya dan juga pemilik perusahaan ini. Lelaki berdarah Amerika tersebut sering dipanggil dengan nama Sanjaya, sehingga semua karyawan yang bekerja di sini memanggilnya dengan panggilan Pak Sanjaya. Astri pun segera menghampiri.

"Selamat pagi, Pak." sapa Astri tersenyum.

"Astri, Stefan kemana?" tanya Sanjaya to the point.

"Pak Stefan sedang ada kegiatan perjalanan bisnis ke Bali, Pak. Rencananya lusa baru bisa balik ke kantor." jawab Astri berbohong. 

"Oh, yasudah." detik selanjutnya Sanjaya berkata,"lima menit lagi kita briefing pagi, suruh semua staf dan para devisi berkumpul di ruang meeting."

"Baik, Pak."

***

Briefing pagi bersama Pak Sanjaya telah usai. Para staf dan divisi kembali ke tempat kerjanya masing-masing. Sementara Astri, Tiara, Elsa, dan Fahmi masih berada di ruang meeting.

Astri sangat dilema. Bagaimana tidak? Saat briefing tadi, Pak Sanjaya memilih Astri untuk menjadi Manajer Pemasaran pengganti Sherly. Namun saat briefing tadi, Astri belum menentukan keputusannya. Sebenarnya ini merupakan kesempatan emas buat karir gadis itu. Hanya saja dia dilema perihal orang tuanya yang menginginkan Astri segera menikah.

"Tri, kalau menurut gue sih terima aja, kapan lagi coba? Lu tinggal kuliah aja paling tiga atau empat tahun lagi." ujar Fahmi.

"Guys, masalahnya tadi pagi Ibu gue nelpon, kalau gue harus bener-bener bawa calon suami di nikahan sepupu gue, kalau enggak, orang tua gue mau cari jodoh buat gue dengan acara perjodohan. Gue nggak mau dijodohin." ucap Astri.

"Terus, lo sama Fahmi udah ambil annual leave sama Pak Stefan, kan? Diizinin gak?" tanya Elsa.

"Belum lah, orang dia malah nyuruh gue balik kerja." jawab Fahmi.

Kapan Nikah? (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang