Teruntuk lelaki, sempurnakanlah rasa kagummu kepada perempuan dengan keberanianmu meminangnya.
-Kapan Nikah?-
@nurhoiriah16_
🕊🕊🕊
Sehabis salat Isya, rumah Astri mendadak ramai. Banyak sekali sanak saudara nya yang hadir, meskipun tidak semua, akan tetapi kurang lebih ada dua puluh orang termasuk keponakannya.
Fahmi yang baru saja keluar kamar terkesiap ketika melihat di ruang keluarga banyak sekali saudaranya Astri. Mereka sedang duduk di atas tikar yang sudah di sediakan sembari memakan camilan.
Terlihat Astri dan Ibunya keluar dari dapur membawa nasi serta lauk-pauk untuk makan malam. Fahmi hendak berjalan menemui Astri, namun Ahmad menghampirinya. Membuat lelaki itu sedikit gerogi.
"Nak Fahmi, mohon maaf sebelumnya, acara makan malam nya duduk lesehan, tidak papa?" tanya Ahmad.
"Duduk lesehan? it's okay no problem, Pak," ucap Fahmi sembari menepuk pundak Ahmad.
Astri yang mendengar Fahmi berbicara bahasa Inggris, dia menatap kesal ke arah cowok itu. Padahal dia sudah memperingatkan Fahmi untuk tidak berbicara bahasa Inggris, tetapi cowok itu tetap berbicara seperti itu.
"Keluarga Astri itu banyak nak Fahmi, ini yang datang baru sebagian dari keluarga saya, kalau dari keluarga Ibu Astri mereka lagi sibuk bantu persiapan nikahan sepupu Astri yang akan dilaksanakan lusa," jelas Ahmad.
Fahmi menganggukkan kepalanya sembari tersenyum. "Pak, when does the meal start?"
Ahmad terdiam sembari menggaruk tengkuknya, dia bingung harus menjawab apa, pasalnya pria setengah baya itu tidak mengerti bahasa Inggris.
Fahmi terkekeh melihat ekspresi Ahmad yang kebingungan. "Hehe... sorry Pak, maksud saya itu kapan mulai acara makan-makannya?"
Ahmad melirik ke arah keluarganya. Semuanya sudah duduk rapi dan saling mengobrol.
"Kayaknya sudah siap, mari nak Fahmi," ajak Ahmad. Fahmi pun berjalan di belakang Ahmad.
Seketika semua keluarga Astri menatap ke arahnya tatkala Fahmi duduk di samping Astri, seperti tatapan mengintogerasi membuat dia sedikit gerogi.
"Tri, keluarga lo, kenapa natap gue kayak gitu, ya?" bisik Fahmi kepada Astri.
"Gue nggak tahu, udah lo diem aja," balas Astri berbisik.
Diah datang membawa lalapan di sebuah wada, kemudian ia taro di dekat nasi. "Hayu, sadayana tuang," ujar Diah. (Ayo, semuanya makan)
"Ibu lo ngomong apa, Tri?" bisik Fahmi lagi.
"Nyuruh kita semua makan," balas Astri.
Mata Fahmi berbinar cerah, terlihat satu persatu saudara Astri mengambil pring dan nasi serta lauk-pauknya. Lantas Fahmi dan Astri pun mulai mengambil makanannya.
"Punteun A, anjeun teh temannya atau calon suami Astri?" tanya wanita setengah baya memakai gamis tosca kepada Fahmi. Wanita itu bernama Tati, yang tak lain uwa nya Astri atau kakak kandung Ahmad.
Fahmi yang sedang mengunyah makanannya pun menatap ke arah Tati. Setelah makanannya ditelan, Fahmi merangkul pundak Astri, membuat semuanya terkejut dan beristigfar.
"Astagfirullah...," ucap sanak saudara Astri bersamaan.
Mata Fahmi membulat sempurna, dia terkejut sekaligus heran karena respon dari keluarga Astri seperti itu, apalagi Fahmi belum berkata apa-apa. Astri yang merasa keluarganya tidak suka Fahmi merangkul pundaknya, dia pun melepaskan tangan Fahmi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kapan Nikah? (SUDAH TERBIT)
EspiritualTERSEDIA DI SHOPEE : Jaksa Media | Astri merupakan sekretaris sebuah perusahaan yang berada di Jakarta. Di usianya yang ke-27 tahun, dia ingin mengejar karir yang tinggi. Sayangnya, rencana mengejar karir yang tinggi terkendala saat orangtuanya yan...