Lia

10 1 0
                                    

"Mengembalikan sesuatu yang tak akan mungkin untuk kembali itu mustahil."

-Elina Aurellia

🌻🌻🌻

"Lia ga kangen?"

Tanya nya kembali.

"Kenapa datang kesini?" Ucap Rilla getir.

"Aku kangen Lia."

"Please pergi dari sini!" Teriak Rilla.

"Secepat ini kamu berubah?"

"Stop, pergi dari sini! Kamu udah lama mati." Tangis Rilla kembali pecah.

"Lia maaf."

"Aku mohon pergi Fik." Suara Rilla mulai melemah.

"Lia maaf Aku bisa jelasin semua nya." Berjalan mendekat ke arah Rilla.

"Stop jangan mendekat!"

"Lia tolong dengerin dulu."

"Kamu udah pisahin Aku sama Mama selama nya."  Lagi-lagi Rilla menangis.

"Lia tolong jangan bicara gitu, semua ga kaya yg kamu fikirin."

"Fikri pergi sebelum Aku teriak panggil Papa."

"Tapi Li Aku mohon."

"Pergiiiii!"

"Oke Aku pergi, Aku akan buktiin ke kamu semua nya bukan salah Aku."

Rilla terduduk lemas air mata nya terus mengalir.

"Rilla kamu kenapa sayang?"

"Papa."

Farhan langsung memeluk erat sang putri.

"Kita masuk oke, Kamu tenang dulu."

Rilla mengangguk perlahan.

"Kamu kenapa?"

"Tadi Fikri temuin Rilla Pa."

"Apa!!"

"Untuk Apa anak itu kembali!" Farhan murka.

Rilla menggeleng.

"Kenapa Kamu tidak panggil Papa disaat dia ada ?"

"Rilla ga tau harus berbuat apa tadi, ngeliat Fikri Rilla kangen Fikri Pa." Suara nya melemah.

"Stop! dia pembunuh, sekarang masuk ke kamar kamu tidur."

"Baik Pa." Rilla menahan tangis.

Ia telah siap dengan piyama hijau bernuansa keroppi diatas king size milik nya.

Gadis ini merebahkan tubuh nya sesekali ia memikirkan tentang surat yang diberi sang mamang tadi.

Tiba-tiba terlintas wajah seseorang yang mirip dengan nya,  Ia tak bisa membohongi diri nya sendiri bahwa fakta nya Rilla tetap tidak bisa membenci nya.

RillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang