"Tak perduli engkau siapa dan aku apa, yang jelas aku dan kau dapat memperjelas segala nya."
-Andrean Zein
🌻🌻🌻
" Maaf mas mengganggu."
Zein menatap sinis, " Elah mang udah tau juga ganggu masih aja minta maaf."
" Ya maaf mas, saya cuma mau nitipin ini buat mba nya."
Rilla membuka suara, " Dari siapa mang? "
" Baca aja mba. "
" Hatur nuhun mang? "
" Iya."
" Liat Ril dari siapa?"
" Ntar dulu kak." Rilla mendengus sebal bisa-bisa nya Zein ingin merampas kertas putih ini.
" 07.30pm Taman Ajaksa ditunggu."
sekian-M
Rilla membungkam sejenak, ia tampak berfikir keras.
"Ril kok bengong sih? sini liat apa an." Zein merampas kertas tersebut.
Zein membaca dengan seksama lalu ia meremas kertas tersebut.
"Ga usah datang, ga penting ayo pulang!"
"Tapi kak Rilla penasaran siapa?"
"Udah kakak bilang ga penting jadi ga perlu penasaran."
"Kak Zein ih."
"Ril dengerin kakak, aku ga mau kamu kenapa-kenapa, biar kakak yang cari tau kamu tetap stay at home oke?"
"Stay at home anjurin pemerintah." ujar Rilla kesal.
Zein terkekeh, "ya kan aku ketua nya?"
"Ketua pemerintahan?"
Zein mengangguk.
"Pemerintahan apa?" Tanya Rilla kembali.
"Pemerintahan rumah tangga kita nanti." jawab Zein polos.
"Iiiihhh kak Zein nyebelin."
"Udah ah ngambek terus ayo pulang."
"Ntar dulu."
"Nungguin apa lagi sih? nangis-nangis nya udah, ketawa-ketawa nya juga udah, ngambek-ngambek nya lebih udah."
"Terus aja ngeledek."
"Iya-iya maaf tuan putri."
"Ayo pulang." lanjut Zein.
"Kak aku mau tanya si mamang deh kira-kira mau jujur ga ya?"
"Ga usah, percuma juga ga bakal jujur paling dia jawab dia ga kenal,gini deh kalau emang kamu penasaran datang aja."
"Serius kakak bolehin?" Tanya Rilla girang.
Zein mengangguk.
"Thankyou kak Zein." Rilla memeluk erat Zein.
"Kalau mau nya aja diturutin baru mau peluk."gerutu Zein.
"Rilla dengar kak."
"Ya udah ayo pulang."
"Ayo." jawab Rilla semangat.
"Buruan masuk, udah malam langsung istirahat ga boleh bergadang."
"Iya kak."
"Besok ke sekolah Aku jemput ya?"
"Eh ga usah Rilla bareng Ulva."
"Berarti pulang Aku anter."
"Eh ga usah kak Rilla pulang bareng Ulva juga."
"Oke berarti malam aku temenin sebelum om farhan pulang kerja."
"Eh ga usah kak kan Rilla mau ke taman ajaksa."
"Dari tadi eh ga usah terus sih." Zein mendengus sebal.
"Ya kan emang ga usah heheh."
"Ya udah Aku pulang."
"Iya hati-hati ya? makasih juga."
"Hmmm."
Mobil Zein sudah meninggalkan halaman luas kediaman Rilla.
"Lia?"
Rilla menatap dengan seksama, air mata nya perlahan jatuh.
"Lia?"
Tubuh Rilla bergetar hebat apa yang membuat nya kembali setelah sekian lama menghilang.
"Lia ga kangen?"
Tanya nya kembali.
lvyou all:)

KAMU SEDANG MEMBACA
Rilla
JugendliteraturElina Aurellia seorang gadis belia yang terlahir dari keluarga berada, Seorang gadis yang begitu menjadi kesayangan sang Ayah. Farhan Aditya yang selalu mengutamakan sang Putri kesayangan nya setelah ia kehilangan Seseorang yang amat dicintainya dik...