Jadi beneran mas Fadil sudah tahu mengenai kehamilan anehku ini ? terus sekarang dia mau ngomong apa kira-kira dan bagaimana aku bisa ngadepin mas Fadil, ya Allah malu. sampai didepan rumah, aku masih menata mental baja ku untuk menemui mas Fadil dan pastinya dia udah ada didalam karena sandal mas fadil hadiah dari ku tahun lalu sudah nangkring ditempat sepatu depan pintu rumah.
"Assalamualaikum...........Ibu Salsa pulang" salam ku memberitahukan kepulanganku. dan sesuai dengan perkiraanku mas fadil langsung menjemputku kedepan.
"Waalaikumsalam......" jawab mas Fadil. mas Fadil wajahnya sudah terlihat lebih sehat dari kemaren. meskipun masih belum boleh melakukan hal-hal yang berat.
"Mas Fadil " sapaku pelan. dia hanya menampakkan senyumnya yang sudah lama tak pernah ku lihat. "Mas Fadil sehat ? klo belum, mas Fadil istirahat aja ya dulu, ngomongnya kalau mas Fadil sudah benar-benar sehat." lanjutku, beneran aku gak akan tega jika melihat wajah pucat mas Fadil kembali.
"Aku sudah sehat Sa" ucapnya masih dengan senyum tulus yang selalu kurindukan dari abang sepupuku itu. "Sa mas Fadil mau ngomong sama kamu, ayo kita keteras depan" ajak mas fadil. aku semakin penasaran, raut muka mas Fadil sudah berubah serius begitu, aku jadi merinding.
Siang menjelang sore ini, masih dengan cuaca Surabaya yang panasnya semakin menyengat hampir menyamai summernya timur tengah. mas Fadil duduk di kursi dan aku mengikutinya. masih dengan beribu-ribu pertanyaan yang melintas didalam otakku mengira ngira apa yang akan dibicarakan mas fadil.
"Sa, mas Fadil sudah tau semuanya tentang apa yang kamu alami saat ini. untuk itu mas Fadil ingin membicarakan sesuatu denganmu." dengan wajah yang masih seriusnya mas Fadil menatapku. aku seolah menjadi terdakwa dengan tatapan mas Fadil. "mas Fadil" hanya gumaman yang entah terdengar atau tidak oleh mas Fadil.
"Maafkan Salsa mas."
"Kenapa minta maaf Sa."
"Salsa malu sama Mas Fadil"
"kenapa harus malu. kamu tak melakukan kesalahan. inilah mungkin takdir yang sudah digariskan padamu Sa."
"Iya mas, tapi tetap saja Salsa malu sama mas Fadil, dan juga kepada masyarakat, meskipun Salsa tak pernah melakukan hal keji. pastilah hamil diluar nikah akan membawa dampak terhadap pandangan negative ditengah-tengah masyarakat. Salsa terkadang juga takut mas." ucapku dengan suara pelan dan menunduk, tak berani menatap langsung kearah mas Fadil yang menampakkan wajah keseriusannya tapi tetap kalem yang menjadi cirri khas mas Fadil.
"Mas Fadil akan menikahimu."
Jederrrrr bagai sambaran petir disiang bolong tanpa adanya peringatan berupa hujan. mungkin itulah kira-kira yang ku rasakan saat ini, kaget luar biayasa mendengar ucapan mas Fadil barusan. menikah ? mas Fadil mau menikah dengan ku ? seolah seperti ingin meyakinkan sekali lagi akan kata terakhir yang mas Fadil ucapkan.
"Menikah ? mas Fadil ingin menikahi Salsa ?" kataku. kali ini kuberanikah diri untuk langsung menatap kearah mas Fadil untuk menyakinkan pendengaranku.
"Iya Sa, aku akan menikahimu Salsabila. dengan ini kamu tak akan menerima pandangan negative dari para tetangga untuk hal yang tak pernah kamu kalukan, dan juga kamu tak usah merasa takut, mas Fadil akan melindungimu sebagai hal yang bisa mas Fadil mampu lakukan selama hidup mas Fadil untukmu. mas Fadil sudah bicara sama bude Rahmi dan setelah kamu setuju mas akan bicarakan pada mami sama papi tentang rencana ini." jawaban mantap dari mas Fadil semakin membuatku merasa pusing. tak pernah terbayangkan mas Fadil akan melakukan sejauh ini, yaitu menikahiku.
"Tapi mas, ini tak boleh. wanita hamil tak boleh menikah dulu sebelum melahirkan. mas Fadil pasti tahukan tentang alasan syar'inya. biarlah, Salsa sudah ikhlas menerima semua ini dan Salasa juga sudah siap dengan pandangan masyarakat kelak. Salsa akan mencobanya, selama salsa bisa melakukan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintaku Salah Tempat (Re-upload)
RandomAku bukanlah wanita sholehah layaknya seperti Aisyah binti Abu Bakr, dan bukanlah seorang perawan suci layaknya Maryam. tapi aku yakin diri ini tak pernah menyentuh sesuatu yang dapat mengundang laknat sang Illahi Robbi. tapi ini terjadi padaku, d...