Ya Allah......sakit, aku semakin menekankan tanganku pada perut untuk mengurangi rasa sakit yang serasa seperti diremas-remas serta dihujani dengan seribu tusukan jarum tepat ditengah tengah luka. ini sudah biasa terjadi padaku setiap datang tamu khusus perempuan. tapi entah kali ini sakitnya begitu terasa hingga menguras tenagaku sampai-sampai aku tak mampu menegakkan badanku hanya untuk mengambil jamu herbal yang tadi dibuatkan oleh ibu.
Sambil mengumpulkan tenaga, aku mencoba bangun dari ranjang untuk mengambil gelas yang berisi jamu. tubuhku yang serasa kram semua sulit sekali hanya untuk menjangkau gelas yang berada diatas nakas sebelah ranjang tempat aku berbaring meredam rasa sakit.
pranggg........
Innalillahi......gelas yang sempat kurengkuh dari nakas berakhir dengan naas pecah berantakan dilantai. "Astagfirullah.....dek ada apa ?" mbak Sazkia yang tiba tiba datang dari arah pintu kamarku yang tak tertutup dengan sempurna sambil tergopoh gopoh menuju ranjangku.
"mbak Sazkia......maaf, Salsa tak sengaja menjatuhkan gelas jamu dari ibu tadi. kram perut Salsa kambuh." jelasku pada mbak Sazkia, wajah mbak Sazkia yang terlihat kaget melihat wajah pucatku serta pecahan gelas yang setengah isinya tumpah diranjangku.
"Ya Allah dek, tadi minta diambilkan sama mbak saja, kamu itu selalu gitu. dan juga mbak kan sudah bilang periksakan dek ke rumah sakit, sakit kram mu itu sudah gak wajar . mbak gak tega lihat wajah pucatmu menahan sakit setiap datang bulan." aku hanya nyengir mendengar mbak Saskia yang pasti selalu saja memintaku untuk memeriksakan kram ku ini ke rumah sakit.
Bukannya tak mau, tapi aku hanya merasa ngeri aja setiap kali datang ke rumah sakit. entah orang menganggapku aneh, karena rasa takut ku pada benda mati bernama rumah sakit. tapi ini beneran setiap mau menginjakkan kaki ku kerumah sakit, pasti aku langsung gemetaran seakan didakwa atas kejahatan yang tak pernah aku lakukan.
"Ini, cepat diminum. biar mbak yang beresin pecahan gelasnya." mbak Saskia yang masuk kembali setelah keluar dari kamarku untuk mengambilkan jamu godokan kunyit yang tadi pagi dibuatkan oleh ibu untuk mengurangi rasa kramku.
"Iya mbak, tapi sudah mbak biarkan saja, nanti setelah rasa sakit ku berkurang biar Salsa yang bereskan. mbak siapkan makan siang buat mas Romi saja." kataku kepada mbak Saskia yang belum beranjak dari duduknya disampingku.
"Dek....." suara mbak Saskia yang seperti terhenti ketika mengucapkan panggilan untuk ku. aku tau apa yang dipikirkan oleh mbak ku itu, terlihat sekali diwajahnya sekarang, mbak ku satu itu emang terlalu berlebihan deh menanggapi kram ku akibat tamu bulanan "iya mbak, iya baik deh. besok Salsa akan periksa ke rumah sakit tempat mbak kerja sekalian mbak biar percaya." ucapku mendahului apa yang selanjutnya mabk Saskia mau katakana.
Senyuman sejuta watt dari wajah mbak Saskia langsung terkoneksi setelah mendengar ucapanku untuk menurutinya memeriksakan diri ke rumah sakit. dari pada urusannya sama mbak Saskia yang kekeuh untuk menyuruhku periksa ke rumah sakit makin panjang. lebih baik menuruti apa kata kakak ku satu satunya itu. lagian aku juga pengen tahu kenapa setiap datang bulan perut ku selalu kram dan sakitnya keterlaluan sangat.
"Beneran ya dek ? janji ?"
"Iya mbak, Insyaallah Salsa besok akan periksa ke rumah sakit."
"Klo gitu biar mbak yang anterin ya dek ? sekalian mbak berangkat kerja besok."
"Tak usah mbak, kan paginya Salsa mesti kuliah dulu."
"Ijin aja dulu tho dek, kan kamu juga masih sakit."
"lha kenapa mbak malah nyuruh adeknya bolos kuliah. wis mbak tak apa-apa, lagian Salsa sudah mendingan kok kramnya. ini nanti setelah istirahat insyaallah sudah berkurang rasa sakitnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintaku Salah Tempat (Re-upload)
RastgeleAku bukanlah wanita sholehah layaknya seperti Aisyah binti Abu Bakr, dan bukanlah seorang perawan suci layaknya Maryam. tapi aku yakin diri ini tak pernah menyentuh sesuatu yang dapat mengundang laknat sang Illahi Robbi. tapi ini terjadi padaku, d...