part 12 - Decision (b) END

13.6K 573 52
                                    

Aku berdoa dalam sujud panjangku memohon petunjuk dari Ilahi, memohon kecenderungan hati jika memang mas Ardi adalah jodohku, aku tidak mau gegabah memutuskan, aku tidak mau sombong mengambil keputusan tanpa bertanya pada sang Maha pengatur.  

 

Sudah hampir satu minggu sejak mas ardi mengajukan pinangan namun aku belum yakin dengan jawaban apa yang harus aku berikan. Hatiku belum mengarah pada mas Ardi. Aku terus berdoa, Ya Allah berilah petunjuk!.  

"Assalamualaikum.." suara seseorang yang sangat aku kenal.  

"waalaikumsalam" aku berlari bergegas membukakan pintu. "pak de, bu de!" ternyata yang datang pak de wito yang merupakan kakak kandung ayah, pak de wito dan keluarganya tinggal disebuah desa dilereng bromo, desa Ranupane. Beliau adalah kepala sekolah sebuah mts negeri disana.  

"pak de, sudah salsa tunggu - tunggu kedatangannya.." aku menyambut mereka.  

"sudah lama yah nduk, kamu nggak ke ranupane.." bu de ratna, memeluku erat. Aku balas memeluknya, bude ratna sudah aku anggap seperti ibu ku sendiri.  

"pak de sama bu de istirahat dulu yah saya siapkan sarapan dulu, ayah masih mengantar ibu ke pasar. "  

"wes ndak usah repot - repot nduk,,"  

"ih bu de nggak repot kok sekalian menyiapkan sarapan untuk diri sendiri hehehehehe.."

 

***

 

Rumah menjadi rame karena kehadiran pak de dan bu de.  

"sa..kamu belum ngajar?"  

"belum bude masih mengajukan lamaran.."

 

"kamu mau nggak ngajar di sma tempat bude ngajar?"  

"di Ranupane bude?"

 

"iyah, kebetulan disana sedang butuh guru PAI, gajinya nggak besar sih sa, tapi diniati cari pengalaman dan dakwah yah, kaum muslim disana benar - benar sangat butuh akan ilmu agama "

 

"salsa mau bude, apalagi tiap hari bisa hiking,,hehehehe"

 

"yeee salsa sih niatnya bukan ngajar bude kalau disana tapi cuci mata.." mbak sazkia yang datang tanpa diundang langsung nyerocos menghancurkan bayanganku akan keindahan bromo.

 

"masbulo? Menyelam sambil minum air dong mbak"

 

"tenggelam dong?" mbak sazkia nggak mau kalah, aku merengut. Pak de, bude, ayah dan ibu tertawa melihat kekonyolan kami.

 

"ingat tuh calon suami jangan digantungin aja nasibnya." Mbak sazkia tak berhenti juga, bikin hatiku makin gerimis karena ketidak pastian, ya Allah please kirimkan sinyal untukku terkait mas Ardi.

 

"oh iyah, pak de hampir lupa mo cerita, di Ranupane kan ada pembangunan resort dari pengembang swasta, nah pak de kenalan sama kontraktornya, orang surabaya, dan saat pak de cerita tentang keluarga kalian yang ada disuarabaya, ternyata dia bilang dia kenal dekat lho sama salsa,,," pak de bercerita sambil minum kopi buatan ibu.

 

"iyah, orangnya keren, cakep, pinter, tapi sayang duda,," sambung bude.

 

Cintaku Salah Tempat (Re-upload)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang