8

53 8 0
                                    

..
Apakah aku membuat mu kesal? Jika iya, tolong maafkan aku
..

Aku menatap pantulan diriku di cermin, merapikan sedikit letak rambut yang berantakan, menghela nafas berat lalu menepuk dadaku pelan, "pokoknya hari ini kau tidak boleh jadi pengecut Naruto!"

Aku menunjuk kearah cermin yang menampilkan wajah ku disana, "Jadilah laki-laki sejati" gertakku kesal sendiri.

Setelah merasa penampilan ku sudah rapi, aku menyambar tasku lalu bergegas turun kebawah untuk ikut sarapan bersama ibu dan ayahku.

"Ayoyo dari aromanya sepertinya enak" loroh ku saat sudah sampai di ruang makan

"Jadi maksudmu, selama ini makanan yang ku masak tak enak?" Ibu memandangku dengan tatapan permusuhan, dibalik genggaman tangannya sudah ada spatula yang siap terjun kearah ku.

Aku menggaruk leherku yang tak gatal, menarik kursi lalu mendudukinya, "Bukan seperti itu maksud ku"

Ayah menendang kaki ku dari bawah kursi, pria paling hebat dalam hidupku ini, kini tengah mencondongkan tubuhnya kearah ku, "jaga sikapmu naruto jika kau ingin selamat, ibu mu sedang kedatangan tamu bulanannya" bisiknya lalu terkekeh.

Mendengar itu aku membulatkan mulutku lalu mengangguk-angguk tanda mengerti,

Setelah beberapa saat menghabiskan waktu dimeja makan, aku beranjak dari meja makan, "Terimakasih makannya, aku pergi" kataku lalu melangkah ke luar.

Namun, belum sempat pergi ibu sudah menarik kerah bajuku dari belakang, ia lalu mengelilingi ku sambil mengendus-endus bajuku.

"Itaii" ringis ku saat ibu menjitak kepalaku, "kenapa ibu menjitakku?"

"Minato, lihat lah putra mu. Ia pamit ke sekolah tetapi pakainnya se-wangi orang yang mau ke pelaminan"

Aku menahan nafasku sejenak, aoa aku terlalu berlebihan menggunakan parfum? Sampai ibu menggodaku seperti ini? "Ibu lepaskan, aku bisa terlambat"

"Tidak"

"Lepaskan saja sayang, kau seperti tidak pernah muda saja" kali ini ayah yang bicara.

Melihat fokus ibu teralihkan, aku dengan cepat berjalan keluar lalu menancapkan gas motorku.

Just stranger

Aku berlari dengan nafas tersengal-sengal menuju kedalam ruangan ku. Pakaian ku sudah tak serapih tadi pagi, kancing kemeja paling atas terbuka, dasi entah kemana pokoknya benar-benar kacau. Masih dengan keadaan yang sama, aku membuka pintu ruangan ujianku terdiam diambang pintu lalu memerhatikan seisi ruangan. Untung saja pengawas ujian belum datang ternyata.

"Kyaa Naruro senpai"
"Naruto senpai kau sangat seksi dan tampan"
"Naruto senpai, mau berkencan dengan ku tidak?"

Aku membelalakkan mataku sebesar yang aku bisa, saat teriakan teriakan histeris menyambut kedatangan ku.

"Dobe, kau mulai nakal sekarang" desis Sasuke sambil berjalan kearah ku, melemparkan tasnya tepat didadaku lalu menarik tangan ku, ketempat dudukku.

Just StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang