Sepulang sekolah seperti biasa ali dan al selalu bermain main terlebih dahulu dirumah prilly, saat ini ali sedang meminta bantuan pada prilly dan al untuk mengungkapkan prasaannya pada ghina
setelah mereka sudah menyusun rencana ali dan al pun memutuskan untuk pulang kerumah karena hari sudah mulai sore, seperti biasa ali selalu mencium pipi dan dahi prilly al hanya tersenyum melihat kedua sahabatnya itu lalu al dan ali memasuki mobilnya dan pulang,
seulas senyum muncul dibibir prilly saat ali selalu menciumnya namun ketika senyuman itu pudar saat ia teringat bahwa sahbatnya itu sebentar lagi akan menjadi kekasih orang lain.
Prilly masuk kerumahnya ia memutuskan untuk mandi , sudah ckup lama berada dikamar mandi prilly keluar dan sudah menggunakan baju tidurnya ,ia duduk di meja belajarnya membuka buku selama ini menjadi curahan isi hatinya , buku yang selalu menjadi saksi kisah cinta nya, tinta pena mulai mengisi tiap lembaran kertas putih bersih itu
Aku bisa apa tuhan jika ini memang jalanmu, aku tau cinta tak perna salah hanya saja waktu yang belum tepat untuk menyatuhkan ,
Dia sahabatku sahabat yang teramat aku cintai teramat aku sayangi sesakit inikah yang dinamakah cinta..? apakah seperti ini yang orang bisa bahwa cinta itu indah,
Tuhan dia hanya sebuah bayangan yang tak mampu aku sentuh dengan tanganku, aku hanya dapat menatapnya tanpa bisa memeluknya
Salahkah jika aku mencintai sahabat kecilku ?
Salahkah jika aku menyayangi sahabat ku?
Oh tuhan jika apapun yang dia putuskan yang dia inginkan membuatnya bahagia dan merasa dirinya paling berharga , aku rela melepaskannya walaupun sejujurnya hatiku terluka..
Aku mencintaimu
Aliando syarief sahabat kecilku
Curahan hati prilly telah ditumpahkannya dalam buku pribadinya , dia cukup legah sudah mencurahkan semuanya walau hanya dengan goresan tinta diatas kertas putih , prilly menutup buku itu lalu menyimpannya ia berjalan ketempat tidurnya lalu merebahkan dirinya di atas kasur untuk tidur .