14.Dia

3 0 0
                                    

*


"Arfa"panggil reii yang tengah berjalan dikolidor kelas.membuat arfa menoleh dan menghentikan langkahnya"tungguin"lanjutnya berlari menghampiri Arfa.

Posisi mereka sejajar sekarang.Berjalan berdampingan menuju kelas,banyak pasang mata yang menatap mereka.Arfa adalah Arfa ya dia tidak pernah perduli.Sekalipun itu reii,di berjalan dengan pandangan kedepan tanpa menoleh ke reii

"Arfa"panggil reii pelan.

"Hmm"sahut arfa tanpa menoleh.

"Lagi malem lo telpon gue?"tanya nya menatap Arfa cemas.

"Hmm"lagi-lagi tanpa menatap ke arah reii.

"Gue nelpon mamah,jadi gue ngga tau kalo lo juga nelpon"jelasnya.langkah Arfa terhenti,menoleh ke arah reii lalu mengangguk seraya tersenyum tipis."ngga marah kah"lanjutnya.

"Ngga reiin"seraya tersenyum dan menggenggam tangan reiin "ayo masuk"lanjutnya,gadis itu sangat membuat Arfa gemas.

Plakk.
Pukulan keras mendarat ditangan mereka berdua.

"Masih pagi"celetuk arka berjalan santai melewati reii dan Arfa.

"Sukurin"teriak leo menyusul arka seraya tertawa melihat raut muka reii dan Arfa.

"Emang enak ditepis vampir pagi-pagi"ledek rega dan juga ikut tertawa.ketiga teman-temannya kembali berulah,seakan tidak mengijinkan Arfa bermesraan dengan gadisnya

"Sialan"umpat Arfa dan juga ikut terkekeh.mengusap panas tangannya.

"Cukup Arfa aja yang begitu di bumi ini"celetuk reii,sambil menggelengkan kepalanya.

Mereka berjalan memasuki kelas,renata,Cleo dan amel sudah terlebih dulu datang.

"Reii"teriak amel "sini"lanjutnya.mereka seperti sahabat pada umumnya ketika sudah berkumpul,tertawa,saling melempar ejekan serta menggoda laki-laki,eiitss yang ini hanya berlaku untuk amel.sekarang dia sedang menghampiri rama.

"Rama"panggil amel "gue ngga ngerti soal yang ini.ajarin dong"lanjutnya sambil menyodorkan buku tulis miliknya.lalu direspon oleh rama.amel menoleh ke arah tiga temannya dan mengangkat kedua alisnya seraya tersenyum.kedua temannya hanya terkekeh sedangkan renata hanya menggeleng,temannya yang satu itu tidak tau malu.

"Amel amell"ujar Cleo terkekeh kecil.

Dilain cerita Arfa dan teman-temannya sudah berada dilapangan basket,lapangan tersebut terletak didalam gedung sekolah.leo,arka dan raga adalah anggota tim basket disekolahnya.ketiga nya sibuk bermain sedangkan Arfa hanya menonton dipinggir lapangan,keinginan untuk bergabung tentu ada tapi dia paham kondisinya.

"Fa,turun lo"teriak leo

"Males"singkat Arfa sambil sibuk memainkan ponselnya.

"Gue selesai"ucap arka mengakhiri permainannya dan menghampiri Arfa.seraya terduduk dan menenggak sebotol air.

"Lemah lo vampir"celetuk rega namun tidak ada balasan dari arka.

"Dia bisu tolol,udh lo sama gue duel aja"ujar leo menantang rega.

"Lah ayo"balasnya "yang kalah traktir dikantin"ujarnya seraya mengoper bola.

Arfa dan arka hanya menatap mereka berdua yang tengah asik bermain bola.

Arrgh!
Rintih Arfa pelan,dan terdengar oleh arka.

"Lo kenapa?"

"ngg,,sttth"rintih Arfa,kepalanya kembali sakit,amat teramat sakit."gue ke toilet dulu"beranjak Arfa dari duduk nya dan berjalan lemah ke arah toilet.

HIDUPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang