13.lo milik gue

1 0 0
                                    


*

"Arfa,gue mau pulang"teriak rei mengekor dibelakang Arfa.Arfa beranjak masuk tanpa memperdulikan reii"Arfa woy"lanjutnya

"Lo nginep disini"ucapnya singkat menoleh kearah reii dengan wajah datar.

"Why?"ucapnya menatap Arfa bingung

"Gue ngga mao lo ketemu kenta"jelas Arfa,rei hanya terkekeh dan ditatap bingung Arfa "kenapa lo ketawa"lanjutnya

"Lo takut dia maen kerumah"ujar reii sambil mencubit hidung Arfa pelan,siempunya masih terdiam bingung."dia cuma basa basi arfaa,ya ampun"lanjut reii mencubit pipi Arfa gemas.

"Jadi dia ngga beneran mampir?"tanya Arfa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Iya ngga lah"reii kembali terkekeh"lo takut"Lanjutnya mendekatkan wajahnya kepada Arfa.terlihat wajah Arfa memerah"atau cemburu"lanjut reii

"Ngga"ucap Arfa singkat,sambil menatap ke sembarang arah.tatapan reii membuat Arfa gerogi,jantungnya berdetak tidak karuan.yaa begitu lah Arfa,dia tetap gengsi untuk mengungkapkan.

"Bohong"

"Ngga"

"Bohong"

"Ngga"

"Nyenyee,,ayo ah anter gue pulang"ujar rei menarik lengan Arfa.Berdebat dengan Arfa tidak pernah ada habisnya.

"Udah terlanjur,mending ikut gue"Arfa menarik tangan reii,berjalan menaiki tangga ke kamar Arfa.

"Gue mau pula-"

"Brisik!"ucap Arfa terhenti menoleh ke arah reii "lewer"lanjutnya.reii hanya mendengus kesal dan terpaksa mengikuti Arfa.

Sesampainya mereka dikamar Arfa,Arfa mengajak reii ke arah balkon.

"Tunggu"ucap arfa,beranjak kembali masuk,reii hanya terdiam mengikuti perintah Arfa.sesekali melihat sekeliling,sunyi.itu yang bisa reii gambarkan.dengan hembusan angin yang mulai menembus hoddie miliknya.jam menunjukan pukul 8 malam,tapi suasana dibandung sangat terasa dingin.

Setelah beberapa menit,Arfa kembali.membawa kotak kecil berwarna merah serta sebuah buku.

"Nih"ucap Arfa memberikan kotak kecil terlebih dulu.

"apaan"tanya reii,menatap penasaran kotak tersebut dan membukanya.ada sebuah gelang bergandul hati disana.
Nampak indah dan sederhana.

"Pake?"

"terserah"singkat arfa berjalan ke arah kursi putih yang ada dibalkon.

"Yeuhh"reii berdecak sebal.sebenarnya Arfa manusia atau apa sih?aneh untung sayang."pakein"lanjutnya menjulurkan tangannya menghampiri Arfa.Dengan raut muka manja membuat Arfa tidak kuasa menatap reii seraya tersenyum,gadis itu lagi-lagi menggoyahkan egonya.

"Cantik"ucap arfa setelah memasangkan gelang dipergelangan tangan reii.

"Kalo ini"tanya reii sambil menyandingkan gelang di lengan nya dengan wajahnya.seraya tersenyum riang.

HIDUPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang