5.Kebenaran

8 3 0
                                    

🎶 ST12-SAAT TERAKHIR cover by SHEPHY PRASETYA🎶

*


Ckleek,,

Terdengar suara pintu terbuka

"Mamah pulang" ujar Tias

Terlihat reii sedang duduk diruang tamu sambil memainkan ponselnya

"Reii mamah bawa sesuatu buat kamu" sambil memeriksa barang bawaannya

"Ga perlu"tolak reii beranjak pergi

"Reii tunggu" balas Tias sambil menarik lengan reii

"Lepasin mah"ujar reii mencoba melepaskan tangan tias

"Reii liat mamah,ini mamah kamu nak,sampai kapan kamu benci mamah?"tanya tias dengan suara sedikit terisak

Terdiam reii menunduk

"Kenapa kamu benci mamah?apa salah mamah sama kamu?" lanjutnya

"Salah mamah banyak,mamah pergi ninggalin papah,itu kesalahan terbesar yg mamah buat" balas reii sedikit tertahan

"Dulu kamu belum mengerti rei,,"

"Lepas mah"lirih reii sambil manahan air matanya

"Dengerin mamah,mamah bakal jelaskan semuanya reii"jelas Tias

"LEPAS MAH!!" teriak reii berontak lalu berlari ke arah tangga menuju kamarnya.

"Reiin,,reiindista" panggil tias lirih menahan tangis

-

Setengah jam sudah,isak tangis terus terdengar dari balik selimut,dengan suara rintih hujan yang mulai terdengar,seakan mengikuti reii menangis

"Aku benci mereka,aku benci mamah" Ucap reii lirih tidak bisa lagi menahan air matanya.

Ceklekk,,,
"Reiin,," sebut tias memasuki kamar
rei

"Kamu sudah tidur?"

Mengusap kasar pipinya dan pura-pura tertidur,hanya itu yang reii bisa,untuk saat ini dia tidak ingin melihat wajah tias

"Reii,,Annora reindista anak mamah" sambil mengelus lembut rambut reii "baru kemarin sepertinya mamah menggendong kamu nak"tersenyum tias

reii mengerjapkan mata nya,menahan sesak didadanya,air matanya pun terus menetes tanpa henti,membuat basah bantal yang ditidurinya

suasana menjadi sunyi untuk sesaat,tidak lagi terdengar suara tias dan hujan sepertinya mulai berhenti,terlihat tias mengusap air matanya lembut

"Selamat tidur reiina" mencium lembut puncak kepala reiin membenarkan selimut nya dan beranjak pergi dari kamar reii.

Rei merubah posisi tidurnya,sambil menatap langit-langit kamarnya,Sebenarnya reii tidak begitu benci kepada tias,dia hanya kecewa akan tias dan ayahnya yang hanya mementingkan diri mereka masing-masing tanpa memikirkan kebahagiaan reii,Masalah yang dihadapi reii begitu banyak menguras tenaga,membuat reii mengantuk dan mulai memejamkan matanya

HIDUPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang