D*rkS*de*7*

2.2K 184 22
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.

//Dorr!

"Ahk!"

Satu detik.

Satu detik sebelum pisau itu menembuh dada Bangchan, sebuah peluru yang di tembakan oleh minho berhasil mengenai tangan Jeongin.

Jeongin meringis memeganggi pergelangan tanganya yang berdarah. "Chan!" Woojin langsung menghampiri Bangchan.

Menutupi tubuh Bangchan dengan selimut dan memeluknya erat. Bangchan mendesis kesakitan ketika Woojin menggendongnya.

"Kuserahkan dia padamu!" Ucap Woojin pada Minho.

Polisi itu mengangguk, myuruh anak buahnya untuk menyeret Jeongin."kau akan membusuk di penjara, anak muda."

Jeongin mendecih, memberotak kuat. Berusaha melepaskan diri dan terus menatap ke arah Woojin dan Bangchan dengan tajam.

"Dia akan mati!"

Bangchan memberi senyun miring atas ancaman jeongin. Membuat amarah sang pemuda Yang semakin membara.

"Are you okey? Chan." Minho bertanya dengan khawatir. Bangchan mengangguk lemah. Menunjuk sebuah boneka beruang di dekat ranjang. "Disana ada kamera...."

Kamera?

Bangchan mengetahui jika dirinya akan dalam bahaya, jadi dia memasang banyak kamera di tempat-tempat tak terjangkau otak.

Sehingga jika suatu saat Bangchan di bunuh. Maka rekaman itu bisa menjadi bukti kuat untuk menghukum sang pelaku.

Woojin menggelengkan kepalanya, Bangga dengan pemikiran kekasihnya dan sedikit cemburu mengingat....

Bocah tadi menyetubuhinya Bangchan.

Minho mengangguk, kagum dengan keberanian Bangchan. "Jeongin akan di bawa ke penjara. Akan ku pastikan dia di hukum mati Chan. Demi adikmu dan pengorbanan mu."

.
.
.
.

Woojin membaringkan Bangchan di ranjang. Minho dan para polisi lain serta Jeongin telah pergi.

"Thanks." Ucap Bangchan dan meringsi di akhir. Woojin mengangguk, berbaring di sebelah kekasihnya dan memberikan sebuah kecupan.

"Maaf...." Bangchan kembali berucap, Woojin berdehem. Jujur dirinya sedikit kecewa dan cemburu.

Miliknya di sentuh orang lain. Dan terlebih lagi Bangchan merekam itu semua."kau menikmatinya?"

Apa kekasihnya ini menikmati bersetubuh dengan orang lain?!

Bangchan menggeleng cepat, memeluk Woojin dengan erat. Dan mengusakan rambuknya di dada Woojin. "Chanie just daddy's whore." Ucap Bangchan sembari tersenyum manis.

Woojin terkekeh pelan. "Daddy need to punish you dear. Tapi akan ku lakulan besok...."

Bangchan memejamkan matanya dan terkekeh geli, disaat Woojin mendaratkan berbagai ciuman di wajahnya. "Untuk sekarang, urusan kita belum selesai!"

Ekspresi Woojin kembali pada tegas. Bangchan menyadari perubahan itupun segera bertanya, "a-apa lagi?"

"Kau ingat sepupu ku? Seungmin."

Bangchan mengangguk, ia ingat sepupu Woojin itu meski agak lupa. "Dia satu kelas dengan jeongin."

Bangchan kembali mengangguk, masih berusaha mengingat-ngingat. Terlalu banyak nama Seungmin yang ia kenal.

Tapi Bangchan berharap, orang yang di maksud Woojin bukanlah Seungmin yang paling ia benci."Iya."

"Dia bilang padaku, dia mencari mu, mencari kakak dari Han jisung."

[5]🌷DarkSide|[JeongChan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang