Happy Reading
.
.
.
Hyunjin tertawa senang dan keras, ia bahkan bertepuk tangan. Jeongin menghempaskan tubuh tak bernyawa Woojin ke lantai, kemudian Jeongin menjilat jarinya yang terkena darah Woojin. "Naif!"Bangchan tidak bisa berkata apa-apa. Ia hanya menunduk sembari menangis tanpa suara, membiarkan air matanya mengalir menyusuri pipinya dan bersatu dengan darah Woojin.
Hyunjin langsung menarik rambut Bangchan sehingga berdiri, kemudian mendorong Bangchan keranjang lalu memaksa Bangchan agar menungging.
"Kau harus mengendalikan nafsumu Hyung!" Hyunjin memutar kedua bola matanya jengah. "Jangan munafik Jeong~ lihatlah betapa gundukan di antara selangkang mu itu!" Jeongin terkekeh pelan.
Bangchan mengesekan wajahnya ke ranjang, untuk mengusap matanya yang basah dan wajahnya yang penuh darah. "Shit, pantatnya besar!" Ucap Hyunjin sembari menggesekkan miliknya yang masih terbalu celana ke pantat Bangchan.
Bangchan menggigit bibir bawahnya. "Menyingkir dari ku!" Dengan kuat ia langsung menendang selangkangan Hyunjin. "ARGH SIALAN!" Hyunjin langsung terduduk sembari memegangi penisnya yang ngilu.
Bangchan memanfaatkan kesempatan untuk berusaha melepaskan tangannya yang terikat ke belakang punggung. Jeongin langsung menghampiri Bangchan, membalik tubuh pemuda itu lalu mencekiknya.
Bangchan langsung menahan nafasnya, kaki berusaha menendang-nendang Jeongin, namun dengan cepat Hyunjin menahan kedua kakinya. "A-akh!" Wajah Bangchan memerah.
Ia mulai kehabisan nafas. Jeongin menyeringai lalu melepaskan ciumannya setelah dirasa Bangchan benar-benar lemah.
Bangchan terbatuk, tanpa aba-aba Jeongin langsung menciumnya dengan bringas. "Mmphn!" Bangchan mengeratkan bibirnya, ia menggeleng heboh mencoba menghindari ciuman Jeongin.
"Ck!" Jeongin mendecik kesal. Hyunjin melorotkan celana Bangchan dan membuangnya ke sembarang arah. "AHK!" Bangchan mendonggak, matanya terpejam. Terlihat jelas ekspresi kesakitan di wajahnya.
Hyunjin menyeringai, ia mendorong ketiga jarinya agar masuk lebih dalam ke lubang Bangchan. "Ngh k-keluarka...." Setetes air mata mengalir. Bangchan tidak lagi mengeleng karna rasa sakit di lubangnya.
Jari panjang Hyunjin seperti mengoyak lubangnya. Jeongin memanfaat kesempatan tersebut dan langsung meraup bibir Bangchan.
Melumatnya dengan kasar, Bangchan berteriak tertahan ketika Jeongin menggigit bibir bawahnya hingga terluka.
"Kau lebih cantik jika tidak berdaya seperti ini!" Hyunjin mengekuarkan ketiganya, dengan cepat Hyunjin melorotkan celananya.
Mengeluarkan penisnya yang sudah mengeras, "ANGH!" Bangchan melepas paksa ciumanya dan Jeongin. Demi apapun, rasanya sangat menyakitkan. "Berhenti! B-berhenti ahk!"
Jeongin tertawa senang, melihat bagaimana Bangchan menangis kesakitan. Dengan sekali tarikan kuat, Jeongin merobek pakaian Bangchan, "ahh~ fuck!" Sementara Hyunjin bergerak semakin brutal. Ranjang berderit kuat.
"B-berhenti! Kumohon shht! Nghh berhenti!" Tangan Bangchan yang berada di balik punggung mengepal. Jeongin meremat penis Bangchan menutup lubang kecilnya. Mulutnya tak henti mengulup dan menghisap nipple kiri Bangchan.
Penyiksaan secara seksual selalu menjadi kesukaan kakak-adik tersebut. Mereka sama-sama suka melihat sang korban yang overstimulation namun merasakan sakit yang teramat sangat.
Hyunjin menggeram, menghentak cepat dan mengeluarkan spermanya di dalam lubang Bangchan. "Hyunjin Hyung-ah, ku kira kau bisa bertahan lebih lama dari ini!" Jeongin tersenyum jahil melihat wajah kesal Hyunjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
[5]🌷DarkSide|[JeongChan]
FanficEveryone have a some darkside in they heart. Dom;Jeongin sub;Chan Not for children please. 🔞!!! Au