⌕ 。 ulang tahun.

1 1 0
                                    

Tiap bulan terlewati dengan Sefona sama Jaemindra yang mulai balik deket seperti biasanya, cuma ya gitu sekarang Sefona ga malu-malu kalau mau manja ke Jaemindra.

Sampai sekarang ulang tahunnya Jaemindra tiba, saat ini cowok itu bersiap akan meniup lilin bertuliskan nomor enam belas.

‘‘Happy birthday to Jaemindra”

‘‘Happy birthday, happy birthday”

‘‘Happy birthday to Jaemindra”

Jaemindra memeluk Mama setelah meniup lilin ulang tahunnya, ia berbisik, ‘‘Makasih atas semuanya, Mama”.

Mama Lilisa mulai menitikan air mata, walaupun berat membesarkan (melihara) Jaemindra sampai sebesar ini. Ia bahagia melihat putranya tersenyum tampan seperti ini.

Jaemindra berganti memeluk Bunda Irenella yang sudah dianggap seperti Mama keduanya.

Kini Sefona yang dipeluk erat oleh Jaemindra, ia bisa merasakan hembusan nafas cowok itu mengenai pundaknya.

‘‘Sef, gue cuma mau lo selamanya disisi gue sebagai... ”, Jaemindra melepas pelukannya kemudian menatap Sefona dengan senyum lebar dan mata berbinar.

‘‘Sahabat, ya ?”, sambungnya.

Mama Lilisa dan Bunda Irenella tersenyum menatap dua remaja itu seraya saling merangkul, mereka penuh bahagia melihat anak-anaknya juga saling bersahabat seperti mereka.

Sefona membeku ditempat dengan penuh paksa ia mencoba tersenyum tipis lalu mengangguk-angguk.

Jaemindra kepalang senang bukan main, ia langsung kembali memeluk Sefona erat.

Sefona menepuk-nepuk punggung lelaki tersebut sambil memejamkan matanya yang sekarang mati-matian membendung airmata.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

cendatami, jaemindra. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang