Harus berubah

247 36 3
                                    

Typo dan segalanya mohon dimaafin atau kalo berkenan bisa dikasih tau dimana typonya, karna saya ngebut publish ini book

Happy reading readers-nim semuanya

*****

Setelah kematian kedua orangtua Arya pun melanjutkan untuk makamin kedua orangtua Arya, tempat pemakaman di dekat rumah orangtua papah Arya yang masih di daerah sekitar rumah Arya. Kenapa mamah Arya ga dimakamin di kampung halamannya? Kampung halaman mamah Arya harus nyebrang pulau, dan dari keluarga mamah Arya pun ga mempermasalahkan pemakaman anaknya

Dari rekan kerja, sahabat, tetangga, para guru, keluarga besar entah itu dari mamah maupun papah Ardi hadir, dan juga pata teman Arya pun ikut hadir dalam pemakaman orangtua Arya termasuk orangtua Ardi

Rumah Arya maupun pemakaman kedua orangtua Arya sudah banyak tulisan belasungkawa atas kepergian kedua orangtua Arya

Hasil otopsi kedua orangtua Arya akan keluar lusa, karena banyak tusukan di tubuh keduanya, luka tembak, maupun bekas pukulan

Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam bahkan sekarang mau menunjukkan pukul setengah sembilan malam. Para pelayat pulang satu persatu, karena sudah sangat malam. Arya masih tetap di antara pemakaman kedua orangtuanya

"Sayang ayo pulang dirumah mamah nak" kata mamah Ardi sambil ikut jongkok di samping Arya

"Arya mau disini hiks... Me-mereka pasti kesepian hiks..."

"Engga nak, mereka engga kesepian ayo pulang ini udah malem loh, besok Arya bisa kesini lagi nak" kata mamah Ardi

"Pulang ya, Arya emang mau mamah sama papah marah sama kamu gara gara belum makan dari kemarin hmm?" Timpal papah Ardi yang ada di sebelah Arya. Arya pun geleng geleng kepala

"Nah kalo begitu Arya pulang ya, besok Arya bisa kesini lagi buat nengok mamah sama papah nak" ucap mamah Ardi dengan lembut. Arya ngangguk, mereka berempat pulang kerumahnya Ardi, kalo Arya pulang dirumahnya masih engga memungkinkan, karena rumahnya Arya setelah kepergian orangtuanya belum diberesin karena para polisi masih dalam penyelidikan, jadilah Arya untuk sementara waktu tinggal dirumah Ardi

Selama perjalanan pulang Arya mikir apa yang harus dirinya lakukan untuk bisa bertahan hidup, apa perusahaan papahnya bangkrut setelah kejadian ini? Atau semua aset orangtuanya disita oleh para bank? Apa bisa dirinya ngebangun bisnis ya kayak cafe, restoran kecil, atau bahkan rumahnya dijadiin kos

"Hey" Ardi melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Arya

"Hmm?"

"Jangan bengong ah, tar kesambet"

"Biarin"

Dan suasana di mobil kembali menjadi canggung. Selama perjalanan pulang kerumah Ardi pun canggung

"Ada yang mau Arya omongin sama papah Ardi, tapi nanti" kata Arya

"Emang mau ngomongin apa Arya?" Tanya papah sambil menatap Arya melalui pantulan kaca spion mobil

"Nanti" jawab Arya

.
.
.
.
.

"Jadi semua aset papah ga hilang pah?" Arya lagi lagi memastikan bahwa yang papah Ardi omongin itu memang benar. Dan mereka ada di balkon kamar tamu dan balkonnya pun berhadapan dengan rumah Arya lebih tepatnya balkon kamar orangtuanya

"Iya Arya, mereka hanya ambil uang sekitar lima juta, mungkin bisa kurang, sedangkan berangkas surat surat penting, dan lainnya sudah disimpan di tempat yang aman. Untuk memilih aset orangtua kamu disita itu hal yang mustahil nak, karena mereka memang tidak memiliki hutang bank, sekalinya punya mereka pun akan langsung melunaskan. Untuk perusahaan papah kamu sudah dipegang sama adik papah kamu, tenang semua benda-benda penting yang masih tersimpan di sana sudah ditaruh di suatu tempat, dan hanya kamu yang bisa masuk di sana, para karyawan hanya mengira ruangan itu memang masih kosong atau bahkan ruangan itu akan dipakai untuk ruang meeting dengan klien" jelas papah Ardi

KETOS [Chanbaek] • SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang