Aku melihat video yang aku ambil beberapa tahun silam. Saat aku sedang merekam aktivitas para warga disana. Banyak anak kecil yang melambaikan tangannya ke arahku. Aku tersenyum melihatnya.
Dan fokus kameraku kembali teralihkan pada sosok yeoja berambut hitam itu. Dia memberikanku gummy smile nya. Dia sangat manis, entah kenapa perasaan cintaku semakin besar pada orang yang tak aku kenal ini.
****
Lisa membawa satu kotak es krim untuk anak-anak disana. Sesampainya ditempat yang mereka tuju, Rosé memanggil anak-anak disana.
"Hey, kalian mau es krim?" tanyanya.
Mereka dengan cepat mengelilinginya. "Kami mau noona" ucap salah satu anak disana.
"Kalian akan noona berikan, asal kalian mau membantu noona"
"Membantu apa?"
"Iya, membantu apa Noona?"
"Disini Noona dengan teman Noona ingin merekam aktivitas kalian. Kalian bantu noona eoh?"
"Tentu Noona"
Rosé membagikan es krim pada mereka dan mulai merekam.
"Hai anak-anak"
"Hai Noona..." ucap mereka serempak.
Mereka melambaikan tangannya. Rosé merekam aktivitas para orang tua disana dengan anak-anak sebagai pemandu wisatanya.
"Disini pernah menjadi tempat shooting loh Noona" ucap salah satu dari mereka.
"Oh ya?"
"Hu'um"
"Siapa aktornya?"
"Lee min hoo"
"Yak! Bukan Lee min hoo"
"Aku hanya mengetahui Lee minhoo" ucap anak itu dan mendapat sorakan dari anak lainnya.
Di akhir rekaman, Rosé melambaikan tangannya pada mereka. Dan mereka pun sama. Hingga kameranya terfokus pada seorang yeoja berambut hitam.
Mata kucingnya menatapnya lembut seraya memberikan gummy smile nya.
Rosé menurunkan kameranya. Dan menatap yeoja itu. Rosé melambaikan tangan padanya. Yeoja itu terkekeh dan pergi dari tempat itu.
Dengan cepat Rosé menyerahkan kamera itu pada Lisa.
"Yak,"
"Tunggu sebentar Lisa, aku ingin memperjuangkan cintaku."
Mwah
"Doakan aku eoh?" ucap Rosé setelah mengecup kening Lisa. Membuat Lisa bergidik ngeri.
Rosé mengambil es krim vanilla di kotak yang masih tersisa. Dia berlari mengejar yeoja itu.
"Dimana kau nona manis" gumam Rosé melihat sekeliling dan melihat orang itu sedang berjalan menuju sepedanya.
Rosé berlari ke arahnya. "Nona"
Yeoja itu berbalik lalu tersenyum ramah. "Nee? Ada yang bisa kubantu?" tanyanya ramah. Tak lupa gummy smile menghiasi wajahnya.
Seketika Rosé terpesona dengan senyuman itu. "Hey, Nona?"
Rosé tersentak.
"Gwenchana?"
Rosé mengangguk. "Ingin es krim?"
Yeoja itu tersenyum dan menerima es krim itu. "Kamsahabnida" ucapnya lalu hendak pergi. Namun Rose menahannya.
"Chamkamman"
"Boleh aku tahu namamu nona?" tanya Rosé.Yeoja itu tersenyum lalu mengangguk. "Namaku Jennie. Kim Jennie" ucapnya tersenyum.
Rosé menjabat tangannya. "Namaku Park Chaeyoung, Roseanne Park"
"Huh? Jadi namamu yang mana?"
"Keduanya. Rosé nama inggris ku"
Jennie mengangguk. "Senang bertemu denganmu Rosé" ucap Jennie lalu menjalankan sepedanya.
"Jennie-ssi..."
Jennie menoleh.
"Bisa kita bertemu lagi?"
"Kudengar ada karnaval di kota nanti malam" ucapnya lalu pergi.
Rosé terdiam mencerna ucapan Jennie. Lalu dia membulatkan matanya mengetahui dia mengajaknya ke karnaval.
"Yes! Aku akan berkencan dengan Park Jennie!" ucapnya kegirangan.
***
Aku terkekeh geli dengan apa yang aku lakukan dulu. Konyol sekali.
Ahh, aku merindukanmu Jennie-ku yang murah senyum, aku merindukan senyumanmu.
Aku bangkit pergi menuju kebun belakang. Biasanya Jennie sedang berkebun disini, menanam bunga mawar yang indah.
"Jennie-yaa, bogosipda" gumamku Lirih.
Air mata menggenangi mataku. Oh, betapa aku sangat merindukan Jennie.
Cerita ini hanya ada 500 kata per chapters. Arraseo?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Jennie
Fanfiction🚫Mengandung bawang🌋 Dengarkan lah aku, cerita hatiku, cerita tentang seorang yeoja yang berhasil mencuri hatiku saat pertama kali melihat senyumannya. Biar kuceritakan, betapa aku sangat mencintai yeoja yang murah senyum itu, hingga akhirnya...