BAB 4

2.6K 168 42
                                    

(NORMAL POV)

kring~~

bel tanda pelajaran berakhir telah berbunyi.vaint berjalan menuju gerbang sekolah.disana terlihat akeno telah menunggu dirinya.

"Selamat sore akeno-san"(vaint)

"Selamat sore juga vaint-san"(akeno)

"Baiklah mari ikut aku menuju rumahku"(vaint)

"Hai' "(akeno)

Beberapa saat berjalan berdua, vaint dan akeno selalu diam sampai akeno memecah keheningan.

"Anoo vaint-san siapa sebenarnya yang ingin bertemu denganku??."(akeno)

"Dia seorang wanita. Hanya itu yang bisa aku katakan sekarang."(vaint)

Vaint hanya sedikit tersenyum menjawab pertanyaan akeno.
Akeno semakin penasaran siapa yang akan dia temui, tapi firasat nya mengatakan ini akan menjadi hal baik.

"Vaint-san apa yang akan kamu lakukan jika kamu kalah dalam pertandingan dengan rias??"(akeno)

Akeno mencoba memecah suasana sunyi sekali lagi.

"Aku tidak akan kalah , dan juga tidak akan berlebihan terhadap kalian. aku hanya ingin bersenang-senang."(vaint)

"Dan bagaimana dengan tim mu??"(akeno)

Vaint berhenti sebentar dan tersenyum ke akeno.

"Aku tidak akan mengatakan nya, tapi jumlah kami cuma ber 5"(vaint)

"Hmm"(akeno)

Akeno penasaran dengan tim yang dimiliki vaint.setelah beberapa menit berjalan vaint dan akeno sampai didepan rumah vaint.

Vaint berjalan menuju pintu dan membuka pintu, diikuti akeno dibelakang nya.

"Tadaima."(vaint)

"Okaeri , sayang"(shuri)

Terdengar suara dari arah dapur yang menjawab vaint.

Saat orang yabg menjawab vaint itu berjalan menuju pintu mata akeno membulat sepenuhnya, dan mata orang yang datang dari dapur pun juga melotot.

"O-oka-san?"(akeno)

"Akenoo"(shuri)

Air mata akeno terjatuh dan langsung berlari dan memeluk shuri sambil menangis.

Shuri yang masih terkejut dengan apa yang terjadi melihat ke arah vaint, menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.

"Aku melihat nya saat disekolah, dan aku merasakan aura miliknya sama seperti mu. Untuk memastikan sesuatu aku melihat masalalu nya menggunakan salah satu kemampuan ku.ternyata benar dia adalah anakmu akeno"(vaint)

Vaint menjawab sambil tersenyum kepada shuri.shuri yabg mendengar tanggapan vaint,juga langsung menangis dan membalas pelukan akeno sambil menangis.

Vaint meninggalkan ibu anak yang sedang melepas rindu didepan pintu dan memasuki rumah.

Setelah beberapa menit menangis, akeno dan shuri mulai tenang dan saling memandang.

"Kamu sudah besar akeno."(shuri)

"Kaa-san bagaimana??."(akeno)

"Hmm?"(shuri)

"Bagaimana cara kaa-san bisa selamat. Padahal waktu itu aku kembali bersama orang yang bisa membantu kaa-san. Tapi yang kami temukan hanya bangunan yang hangus dan hancur"(akeno)

"Kaa-san diselamatkan oleh vaint-kun hari itu, semenjak hari itu kaa-san tinggal bersama vaint-kun disini."(shuri)

"Lebih baik kalian berdua pindah ke kamar , untuk melepaskan rindu."(vaint)

The Strongest In HSDXDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang