Bagian 2. Pinggir Jalan

653 66 9
                                    

"Tidak semua orang terlahir dalam hidup layak dan berkecukupan. Selagi, kamu masih bisa bertemu dengan makanan ... bersyukurlah~"

---BeautifulSea25---



"Kenapa berhenti di sini, om?"

"Kata nya lapar?" tanya balik Krish malas.

"Iya, tapi kenapa ke sini?" Queenza menatap keadaan sekitar dengan kernyitan serius. "Queen gak pernah lihat Restoran yang seperti ini. Tempat nya di pinggir jalan lagi." Queenza bergidik jijik saat membayangkan banyak nya bakteri dan kuman di tempat tersebut. "Apa ini Restoran?"

"Bukan."

Queenza menatap Krish sebal. "Kalau om tahu ini bukan Restoran, kenapa berhenti di sini?"

"Ya karena gue pengin makan,"

"Tapi, 'kan bisa makan di Restoran, om." kilah Queenza. "Pokoknya, Queen mau makan di Restoran!"

"Duit gue gak cukup buat makan di Restoran, bocah." Krish menghela napas lelah.

Queenza mengerjap. "Om ... miskin?" beo nya polos.

"Ya enggaklah!" Krish membantah tak terima. "Gue---orang kaya! Cuma duit gue ketinggalan di rumah." imbuh nya kembali menghela napas.

"Alasan klasik." celetuk Queenza tak percaya, lalu menyengir polos saat mendapat pelototan dari pria itu. "Apa di Restoran itu ada Pizza?" tanya Queenza cepat sembari menunjuk Kedai Bakso yang sedang tidak terlalu ramai---mengalihkan pembicaraan.

Krish terkekeh geli. "Nama nya bukan Restoran, tapi Kedai Bakso." jelas nya. "Bakso Mas Jono." imbuh nya gemas.

"Bakso?" beo Queenza berkedip lugu. "Apa itu Bakso, om?"

"Bakso itu semacam bulatan bola kecil, bocah." jelas Krish gemas sendiri. "Yuk, turun." ajak nya, lalu turun dari mobil.

Queenza menurut. Terpaksa karena ia sangat lapar. Begitu sampai di Kedai Bakso, Krish dan Queenza duduk berhadapan di kursi yang telah di sediakan---langsung di sapa ramah oleh Sang pemilik Kedai yang tak sedang melayani pelanggan.

"Mas Krish, kemana aja? Udah lama gak mampir ke sini." tegur Mas Jono ramah.

Krish terkekeh. "Sibuk nguli, Mas."

Mas Jono ikut terkekeh, lalu menggeleng geli. Ia mengerling menggoda pada Krish saat melihat gadis cantik yang datang bersamanya. "Pacar Mas Krish, ya?" goda nya.

"Mas Jono sembarangan, ih! Masa saya pacaran sama bocah, sih, Mas. Nanti saya di kira pedofil lagi." Krish bergidik geli.

Mas Jono tersenyum geli. "Emang berapa sih umur nya, Mas?"

Krish menggeleng. "Mana saya tahu, Mas." jawab nya sewot.

"Lah? Kok bisa?" Mas Jono mengernyit.

"Nama nya juga anak ilang, Mas. Saya pungut di jalan tadi," jelas Krish terkekeh geli.

"Mas Krish jahat, ih." Mas Jono ikut terkikik geli.

Queenza mengernyitkan kening nya dalam. Tak mengerti dengan apa yang Krish bicarakan dengan pria paruh baya tersebut. Mereka tampak sangat akrab. Seperti nya, Krish adalah pelanggan tetap di Kedai ini, pikir Queenza dalam hati.

"Lo mau pesan Bakso apa?" tanya Krish.

"Bulatan bola kecil." jawab Queenza polos.

"Ih! Maksud gue ... lo mau pesan Bakso Daging atau Bakso Telur." jelas Krish gemas. Queenza ber'oh' ria. "Jadi, mau Bakso apa?"

Vampire King's ObssessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang