I Won't Break

40 4 7
                                    

Warning: I know nothing about engineering or companies stuff. It's all pure fictional with little research here and there. Feel free to correct me, though.

-------

Jun Ho tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya saat mendengarkan laporan dari Taka. Pria itu menatap beberapa lembar foto yang ada di tangannya. Foto itu memperlihatkan Myun Hee yang memasuki gedung utama Aka Co. Sepasang mata yang terkadang bisa terlihat begitu kejam dan tidak berperasaan itu kini terlihat begitu lembut.

Taka sudah bekerja cukup lama bersama Jun Ho. Ia bisa membaca gesture dan menebak apa yang ada dipikiran atasannya tersebut. Jun Ho menyayangi Myun Hee, sama seperti ia menyayangi anak-anaknya. Sesaat, Taka menangkap kerinduan dari sepasang mata itu. Ia bisa menebak siapa yang tengah dipikirkan Jun Ho.

"Wajahnya sama persis seperti ayahnya," Jun Ho bergumam sambil menatap lembaran foto di tangannya. "Tetapi sepertinya dia punya sifat yang sama keras kepalanya dengan ibunya."

Jun Ho kemudian mengalihkan pandangannya pada Taka. "Apa dia juga pandai memasak?"

Taka cukup terkejut dengan pertanyaan Jun Ho, tetapi wajahnya tidak menunjukkan reaksi apapun. "Sepertinya begitu. Anakmu tidak pernah komplain dengan masakannya."

"Ah..." Jun Ho mengangguk. "Aku ingin menemuinya tetapi ada terlalu banyak pertanyaan yang belum bisa aku jawab sekarang."

Ia menghela nafas panjang. Pria itu kemudian memutar tubuhnya dan mengarahkan pandangannya pada pemandangan Incheon di malam hari. Gerimis mulai menyelimuti kota tersebut, meninggalkan jejak tipis di jendela yang ada di hadapannya. Pria itu memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya. Taka berdiri di belakang Jun Ho, menunggu dengan sabar perintah selanjutnya.

"Bagaimana dengan hubungan mereka? Apa ada tanda-tanda media mengetahuinya?"

"Sejauh ini hanya Choi Sung Joon yang mengetahuinya. Kurasa kita dapat mempercayai pria itu. Jong Woon dan Myun Hee juga tidak pernah menunjukkan kedekatan mereka di tempat kerja atau di tempat umum. Mereka hampir tidak pernah terlihat bersama."

"Baguslah." Jun Ho menghela nafas lega.

"Bagaimana dengan daftar anggota yang aku minta?"

Taka mengeluarkan sebuah amplop dari balik jaket hitamnya lalu menyerahkannya pada Jun Ho. Pria itu mengeluarkan isi amplop tersebut. Ia membaca informasi yang tertera dan memperhatikan dengan seksama foto-foto yang ia keluarkan dari amplop. Kini dahinya berkerut dan raut wajahnya mengeras.

"Apa yang ingin kau lakukan pada mereka?" tanya Taka.

"Aku ingin kau mulai mengatasi mereka. Semakin cepat semakin baik. Jika media mulai mengendus hubungan Jong Woon dan mulai mencari tahu siapa Myun Hee, gadis itu akan berada dalam bahaya."

Taka mengangguk setuju. "Bagaimana dengan Ki Bum? Aku bisa mengatasi anak buahnya yang mencari tahu tentang Myun Hee, tetapi sepertinya dia mulai turun tangan. Kali ini ia benar-benar mencoba menggali tentang orang tua dan nenek Myun Hee."

Jun Ho mengambil nafas panjang lalu menghembuskannya. "Kau tidak perlu menghindarinya tetapi jangan berikan informasi apapun jika petunjuk yang ia miliki akhirnya mengarah padamu."

"Kau ingin dia sampai padamu?"

Jun Ho mengangguk. Ia kemudian kembali memutar tubuhnya dan berdiri berhadapan dengan Taka. "Bagaimanapun juga aku harus menceritakan semuanya pada mereka, terutama pada Jong Woon dan Myun Hee. Tapi itu masih bisa menunggu."

"Baiklah." Taka membungkuk hormat. Pria itu kemudian membuka jendela yang menghubungkan ruangan dengan balkon.

"Biarkan saja," ucap Jun Ho pelan sesaat sebelum orang kepercayaannya itu menutup jendela. Gorden yang berada di sisi kanan jendela bergerak perlahan ditiup angin yang datang bersama gerimis. Taka kembali menghilang.

Not A CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang