VANESHA-40

24 3 0
                                    

jangan lupa tinggalin jejak,pasti tau kan,udah gede yaa? pasti tau ko kalo karya nya ga dihargai rasanya gimana, makasih:)

______________________________________

"haduhh si bos nih, sadboy banget" ceplos arkan, yg langsung di tepuk keras pundak nya sama mirza.

"hehe maap rey"

"lo kenapa?" tanya mirza to the point

"gue ngerasa gagal ngelindungi nesa, malah gue ngerasa, gue yg ngebawa nesa jadi celaka kaya begini" ucap rey lesu

"gaboleh gitu bro, ini tuh takdir, kita ga bisa ngerencanain takdir kedepan nya kaya gimana" ucap mirza

"bukan takdir za! coba aja si bela sama amel ga berbuat kaya gitu, nesa bakal baik-baik aja sekarang za!" rey berteriak

"kan gue bilang? T A K D I R kita ga bisa berbuat apa-apa lagi rey kalo yang di atas udah bertindak!" ucap mirza tak kalah.

"heem bener tuh rey, lo berdoa aja semoga nesa cepet sadar dari koma nya" putus arkan dengan menepuk pundak rey .

"dahh ayoo maen ps aja rey biar lo ga sad mulu!" ajak arkan

****

"arkan lo jangan minggir² kenain tuh musuh nya!!" teriak rey ketika sedang memainkan ps

"iya bentar nih stik lo ga bener kali" ucap arkan spontan, dan di plototin oleh rey

"piss"

sedangkan mirza tetap memainkan ponselnya, seakan sangat sibuk, entah siapa saja yg ngechat dia.

drrttt drrttt drttttt

ponsel rey bergetar berulang kali, dan berulang kali juga mirza meneriaki Rey bahwa ada yang menelpon nya terus menerus.

"rey! angkat dulu siapa tau penting" ucap mirza

"bentar-bentar" balas rey

"rey!" bentak mirza

"ck iya-iya mana sini hp gue" mirza menjulurkan tangan nya memberikan hp rey.

"mamah?" rey mencoba menghubungi mamah nya lagi

"hallo r-ey" ucap mira sesenggukan

"ada apa mah?"

"nesa rey nesa"

"nesa kenapa mah?!" tanya rey yang mulai khawatir

"tadi nesa sempat menggerakkan jari nya, kami kira sudah siuman"

"ternyata nesa kejang-kejang, dan keadaan nya lebih buruk dari kemarin" ucap mira sambil sesenggukan

"rey kesana sekarang mah!"

tuutt.

"kenapa rey?" tanya mirza yg melihat raut muka rey berubah

"nesa! nesa za, dia-" ucap rey terpotong oleh arkan

"ayo kita cek kesana dulu, bicarakan disana aja!" ucap arkan, yang lagi bener otak nya sekarang.

di perjalanan, rey hampir menabrak beberapa motor dan mobil

rey tidak perduli teriakan orang-orang yang memprotes dirinya agar membawa motor yang benar.

arkan dan mirza hanya menggelengkan kepala, melihat rey yang terlihat sangat frustasi.

****
skip rumah sakit.

"mah!tan! gimana keadaan nesa?" tanya rey panik

"tenang ya rey, nesa lagi di tangani dokter" ucap retno

"gak bisa om gak bisa! nesa begini gara-gara saya! saya harus bertanggungjawab!" ucap rey membentak.

mirza dan arkan menarik tubuh rey, dan menenangkannya

"biarin dulu bro, biar dokter yang nanganin!" mirza menenangkan rey.

melihat keadaan rey yang mulai tenang, membuat mira ikut tenang. mira menghampiri rey dan mengelus punggung anak semata wayangnya ini.

"tenang rey, berdoa aja nesa ga kenapa-kenapa"

"iya rey, tenang ya" ucap ratna ikut menenangkan walaupun mereka semua disini merasa cemas dan khawatir.

tiba-tiba ada 2 perempuan yang berlari ke arah mereka.

linda dan talitha

"gimana keadaan nesa tan?" tanya talitha khawatir

"nesa lagi ditangani dokter di dalem, kamu tenang ya".

sedangkan linda, dia memperhatikan seseorang yang dia suka sejak awal ketemu, siapa? reynand.

"mmm tante yang sabar ya" ucap linda

"iya lin"

mirza dan arkan seperti ada orang yang memperhatikan rey.

mirza mendongakkan kepala nya, sambil melihat kearah perempuan yang dengan terang-terangan menatap kagum kearah rey.

"rey" arkan menyenggol pundak rey

rey menoleh kearah arkan dengan raut muka yang seakan bertanya "kenapa?"

"tuh ada cewe yang ngeliatin lo mulu kaya nya dari tadi" ucap arkan

"gue kira gue doang yang ngerasa" saut Mirza

"gue udah tau dari kemarin, gue juga ngerasa, gue tau gue ganteng" dengan keadaan yang kaya gini, sempat-sempat nya rey memuji dirinya sendiri.

rey bangun dari duduk nya

"permisi rey mau ngobrol sebentar sama linda, tapi ga disini" ucap rey tiba-tiba yang membuat linda deg-degan tentunya.

"o may giiii!! mau apa dia" teriak batin linda.

"silahkan"

****
rey membawa linda diluar rumah sakit.

"lo sepupu nesa kan?dan lo belum tau siapa gue?" tanya rey to the point

"i-iya, gu-e gatau lo siapa" linda menyesali ucapan nya, yang terlihat sangat gugup sekarang.

"kenalin gue reynand"

"gue udah tau?" ucap linda

"gausah potong pembicaraan orang, lo diajarin ga?" ucap rey yang membuat linda sakit hati di tempat.

"e-em iya"

"gue reynand,kaka kelas nya vanesha, teman nya vanesha sekaligus teman hidup dia nanti" ucap rey yang membuat linda melongo

"ma-ksud lo?" ucap linda bingung

"udah gausah ribet-ribet, gue reynand pacar nya nesa, dan sekarang jangan lagi natap gue seperti itu"

"itu sangat-sangat terlihat kalo diri lo murah" putus rey dengan kata-kata yang pedas

-
-
-
-
-
-
-
-

itu rey lagi pms kli ya, kasian tuh linda nya, aduh rey², tapi salut deh sama rey tetep jaga hatinya (anjass)

gue up 2 langsung nih bep ku, gue ngetik jam 12 malem, jadi maap kalo agak absurd
(ya emang absurd dari awal part)

MAKASIH, HARGAI SAYA DENGAN CARA VOTE DAN KOMEN

jangan tinggal baca doang tinggal klik bintang dikiri paling bawah, emang susah ya?
susah juga ya ngehargain?
h u h

thank you.

VANESHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang